3.       Mengindentifikasi hubungan komersial dan atau keuangan antara Perusahaan dengan pihak afiliasi dengan melakukan anlisisi kondisi                 transaksi
4. Â Â Â Â Â Â Melakukan analisis kesebandingan
5. Â Â Â Â Â Â Menentukan metode penetapan harga transfer
6. Â Â Â Â Â Â Menentukan harga wajar.
Di Indonesia pun karakter dari transaksi yang memenuhi arm lenght principle minimal yang utama  mengikuti UU Perpajakan sebagai berikut :
1.       Pasal 18 ayat(3) UU Pajak Penghasilan Psl ini menerangkan Penghasilan dan pengurangnya dapat ditentukan besarannya oleh Direktr Jendral           Pajak dan Direktr jendral pajak berhak menetapkan utang untuk dijadikan  modal dalam mendapatkan besarnya Penghasilan Kena Pajak, itu            semua berlaku bagi Wajib Pajak yang memenuhi kriteria hubungan istimewa.
2. Â Â Â Â Â Â Pasal 2 ayat(1) UU PPN Â menerangkan harga jual yang wajar sesuai dengan harga di pasaran bebas dapat ditentukan oleh Direktr Jendral Pajak
3.       Pasal 10 ayat(1) UU Pajak Penghasilan yaitu pada saat perolehan  atau pada saat penjualan harta yang transaksinya bersifat independen sesuai          dengan Psl 18 ayat tiga UU PPh.
Jadi secara tidak langsung karakteristik transaksi hubungan istimewa baik cross border maupun domestik yang sesuai dengan Perinsip Kewajaran  & Kelaziman usaha (PKKU) harus minimal berpatokan terhadap 3 pasal yang disebutkan diatas dan diatur lebih detail di aturan turunannya seperti PMK ,Perdirjen dan SE Dirjen Pajak.
                                                                      Daftar Pustaka