Mohon tunggu...
Yudha Pratama
Yudha Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni dan Informatika

Penulis lagu, Penikmat seni, Hidup, Budaya, Politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendeskripsikan Tujuan Makhluk Yang Paling Sosial ( Bagian 1 )

15 Desember 2024   11:06 Diperbarui: 15 Desember 2024   11:06 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala yang pernah kita lalui adalah menjadi satu garis takdir yang sudah ada semenjak kita belum dilahirkan, hitam putih kehidupan adalah bagian dari perjalanan garis hidup yang tidak akan selalu berjalan lurus ataupun monoton, Sang Maha Pencipta sudah menorehkan penanya jauh, sebelum adanya dunia ini.Biasanya perjalanan ini akan selalu berbanding lurus dengan apa yang akan kita lakukan dalam hidup ini dan dimana cryrcle kita berteduh, hampir seratus persen akan mempengaruhi gaya hidup, pola pikir dan kesombongan hati terbentuk dengan sendirinya tergantung dari mana kita melihat cryrcle dalam kehidupan ini.

Kita sebagai manusia yang landasan dasarnya adalah sebagai mahluk yang paling sosial, selalu berpikir kalau kita ini adalah manusia yang sempurna, pandangan hidup dimata masing -- masing akan selalu berbeda tergantung dari tingkat kedewasaan dan hubungan spritual dengan Sang Pencipta, semakin dia menyelam dalam kehidupan sufi dia akan melakukan apa yang harusnya manusia lakukan menjadi mahluk yang akan memandang dunia dengan sekedarnya, tidak akan berlebih, sebaliknya dengan  adanya sifat yang satu lagi memandang dunia bukan semestinya.

Berlomba -- lomba dalam menaklukkan dunia mulai dari sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam, banyak pertanyaan yang terbesit dalam hati?  sebenarnya apa sih yang di cari sehingga harus berjibaku dengan situasi yang seperti ini, satu kata tidak lain adalah demi memuaskan hasrat penunjang keinginan dan kehidupan, kalau banyak harta tidak akan di pandang rendah oleh manusia lain.kalau memang niatnya seperti itu dangkal sekali pikirannya! padahal manusia sebagai mahluk yang paling sosial di bumi ini yang tugaskan hanya ikhtiar, berdoa, menjaga, merawat dan harus banyak bersyukur niscaya tidak akan kekurangan satu detikpun rejeki yang memang sudah ada jauh sejak sebelum kita di ada di bumi ini.

Hidup ini kalau mau di deskripsikan secara baik dan benar, akan berjalan apa adanya, cobalah jalanini hidup ini dengan ketekunan, kesabaran dan kesadaran bahwa kita ini adalah mahluk kecil yang banyak punya keterbatasan serta kelemahan, dalam sejarah perjalanan hidup manusia tidak ada satu manusia pun yang akan hidup selamanya dan harta bukanlah satu -- satunya prioritas utama yang mengantarkan kita menjadi manusia yang paling mulia,

Hidup ini adalah ujian tergantung bagaimana cara kita menyelesaikan ujian hidup tersebut, mungkin yang berbeda hanya cara menyelesaikannya saja, bentuk ujiannya sama berupa kekayaan, kemiskinan, kesenangan, kesusahan dan lain- lain.  jadilah mahluk yang paling sosial yang mengerti apa maunya hati dan aura keindahan jiwa dalam menyelami takdir kita yang sudah berada dalam dunia fana ini untuk menjadi makluk yang paling memberikan manfaat untuk orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun