Mohon tunggu...
Yudha Pratama
Yudha Pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni dan Informatika

Penulis lagu, Penikmat seni, Hidup, Budaya, Politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gawai dan Kehidupan

12 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:35 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa di pungkiri lagi, sekarang adalah jaman di mana setiap orang selalu memerlukan apa yang namanya gawai atau biasa disebut dengan gadget, setiap aktivitas sekarang selalu terkoneksi dengan internet yang akan menyediakan informasi yang up to date. Tidak orang tua atau pun anak muda di paksa untuk selalu tergantung dengan gawai sebagai teman dan penunjang di setiap aktivitas. Apalagi pemerintah sedang gencar -- gencarnya dengan kemajuan teknologi 5.0, apa itu 5.0 ? adalah konsep yang merujuk pada sebuah masyarakat yang terintegrasi dengan teknologi tinggi dan berbasis kecerdasaan buatan (Artificial Intelelligence/AI). Biar tidak tertinggal dengan bangsa lain kita, sebagai seorang biasa yang kerap membawa gawai dalam kehidupan sehari -- hari, pasti akan ketar -- ketir bila satu hari saja beraktivitas tidak menggunakan gawai atau gadget.

Perkembangan teknologi dalam gawai membuat setiap software developer berlomba - lomba mempermudah pekerjaan atau aktivitas kemanusiaan dengan menyodorkan berbagai aplikasi yang menjanjikan, mungkin satu sisi akan mempermudah suatu aktivitas tapi mungkin juga akan berdampak buruk dengan kestabilan kejiwaan seseorang pengguna gawai bila di pakai tidak sesuai dengan porsinya. Apalagi di dukung belum adanya undang -- undang resmi yang membatasi usia di perbolehkan dalam bermain gawai.

Indonesia adalah salah satu target market untuk berbagai macam gawai, mulai dari yang murah hingga yang mahal, padahal kalau kita cermati lagi dengan seksama, gawai itu secara basicnya di pergunakan sebagai alat komunikasi tidak lebih, tapi apakah mungkin di jaman sekarang ini gawai hanya di pakai sebagai alat komunikasi saja, berbagai macam aplikasi yang di tawarkan mulai dari sosial media, kecanggihan kamera dan lain --lain, menggeser fungsi gawai yang awalnya hanya sebagai alat komunikasi menjadi sesuatu paket lengkap dan bisa melakukan apa saja hanya dalam satu gawai dengan berbagai macam aplikasi yang disediakan.

Sejak 10 tahun kebelakang semenjak diterbitkannya sistem pembelajaran yang memakai kurikulum merdeka, dimana setiap civitas pendidikan harus melek teknologi, membuat penggunaan gawai di kalangan anak sekolah semakin tidak terkendali. Tapi apa yang terjadi sekarang, malahan banyak negara yang awalnya memperbolehkan anak sekolah berdampingan dengan gawai sebagai penunjang pembelajaran, sekarang mulai meninggalkan gawai sebagai penunjang pembelajaran, alasannya adalah karena membuat mereka tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar, selalu berpindah ke sosial media atau game. Apakah yang akan terjadi dalam kehidupan kita yang akan datang kalau perkembangan gawai dan kebijakan dalam menekan penggunaan gawai tidak di sosialisasikan akan melahirkan berbagai macam kerugian jangka panjang, dan kita sebagai orang tua jangan sampai menyesalinya di akhir cerita. Marilah kita kampanyekan bijak dalam penggunaan gawai, walaupun di negara kita sulit di bendung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun