Mohon tunggu...
KKN UPS TEGAL
KKN UPS TEGAL Mohon Tunggu... Freelancer - Kuliah Kerja Nyata

Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKN di Desa Kramat, Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal Hasilkan Bawang Goreng Teri Aneka Rasa

31 Agustus 2019   22:15 Diperbarui: 31 Agustus 2019   23:44 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal

Alangkah bahagianya kami, merasakan sebuah proses nyata ditengah masyarakat melalui salah satu penerapan Tri dharma Perguruan Tinggi, tempat kami menimba ilmu selama ini. Selama 45 hari  untuk sementara tidak ada jam kuliah di kelas, kuis apalagi tugas. Yang ada hanyalah tantangan hidup ditengah masyarakat di sebuah Desa, yang bernama Kramat

Tentu ini bukanlah kisah KKN di desa Penari yang sedang viral di media sosial akhir-akhir ini. Melainkan sebuah tulisan tentang upaya kami membangun sinergi dan kolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Sebanyak 10 mahasiswa lintas fakultas universitas Pancasakti Tegal mengikuti KKN (kuliah kerja nyata) daya sakti di Desa Kramat Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.

Tercatat sejak 22 Juli hingga 5 September 2019 nanti, kami yang terdiri dari mahasiswa berbagai disiplin ilmu seperti PBI, Teknik, Managemen dan Hukum menjalani serangkaian kegiatan sebagai bagian kecil dari lingkup kehidupan bermasyarakat itu sendiri.

Karakteristik sosial masyarakat desa Kramat memiliki beberapa potensi perekonomian yang ditunjang oleh pertanian dan kelautan. Selain padi, sebagian warganya mengolah sawahnya dengan menanam bawang.

Letaknya yang tidak jauh dari pesisir pantai Utara Jawa Tengah juga menjadikan sebagian warganya menjadi nelayan Aktif. Aneka hasil tangkapan ikan maupun hasil panen bawang mereka jual secara langsung di Pasar ataupun kepada para pembeli dalam partai besar.

Baik mereka yang berprofesi sebagai Nelayan ataupun petani bawang begitu tergantung pada alam. Fluktuasi harga jual di pasaran pun membuat mereka mengalami pasang surut penghasilan.

Jika harga bawang tinggi, atau hasil tangkapan ikan sedang banyak, penghasilan meningkat drastis. Namun sebaliknya, jika cuaca buruk hasil tangkapan ikan ataupun panen bawang jeblok, tak  urung semua merugi. Melihat kondisi yang demikian, mahasiswa yang tengah melangsungkan KKN diharuskan memiliki sumbangsih pemikiran dalam bentuk inovasi nyata.

Banyak hal yang bisa menjadi pembelajaran tersendiri bagi para Mahasiswa. KKN sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat bagi almamater kami menjadi sebuah kawah candra dimuka. Penerapan sekaligus aplikasi atas teori yang kami peroleh di bangku kuliah.

Belajar birokrasi masyarakat secara alami dari level bawah dari mulai RT, RW, Dusun, hingga Tata Pemerintahan Desa. Terlebih sekarang banyak program pendampingan di level desa yang bersumber dari dana desa itu sendiri.

Sektor ekonomi menjadi salah satu program unggulan yang harus dimiliki. Demikianlah akhirnya Mahasiswa bersama tim penggerak PKK Desa Kramat berkolaborasi menciptakan inovasi produk yang bahan-bahanya tersedia dan menjadi potensi masyarakat lokal setempat.

Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasila Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasila Tegal
Saat musim tanam bawang misalnya, kami mempelajari cara tanam yang banyak menghasilkan residu sisa bawang dari bibit yang ada. Setengah dari bagian bawang biasanya dibuang begitu saja.

Nah mahasiswa pun mencoba mengolah potongan bawang yang tidak terpakai hingga saat panen bawang melimpah dan harga murah untuk diolah menjadi produk  yang lebih tahan lama, memiliki nilai jual yang lebih tinggi hingga menjadi olah kreatifitas ditengah masyarakat.

Selama ini keberadaan bawang goreng cukup banyak peminatnya. Hampir disetiap menu makanan seperti bakso, soto hingga menu lainnya pun menggunakan bawang goreng sebagai pelengkap dan kebutuhan.

Melihat peluang itu, ide sederhanapun muncul. Bedanya, dalam KKN Daya Sakti Universitas Pancasakti desa Kramat Kabupaten Tegal ini, mahasiwa mengkombinasikannya dengan teri. 

Harumnya aroma bawang goreng yang menggugah selera bercampur dengan gurih asinya ikan Teri yang kres,kres membuahkan produk bawang goreng teri  Kramat yang layak jual. Potensi pembeli di kalangan mahasiswa yang sebagian adalah anak Kos hingga  rumah tangga sebagai persediaan lauk pauk pun menjadi pangsa pasar yang tidak bisa diabaikan.

Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Pengolahannya yang sederhana dengan bahan mentah yang mudah didapat dengan harga terjangkau membuat warga yang kami ajak berkolaborasi menjadi kian semangat. Apalagi ketika matang dikemas dengan kemasan menarik yang praktis dibawa ke mana saja.

Bahkan bisa dijadikan oleh-oleh alias buah tangan untuk sanak keluarga keluar kota. Disitulah nilai tambah kolaborasi mahasiswa dengan warga tercipta saat proses KKN berlangsung.

Benar saja, sesaat setelah pelaksanaan Agustusan, digelar pasar rakyat yang menghadirkan inovasi produk antar desa. Bersyukur akhirnya tim penggerak PKK desa setempat mengambil alih kolaborasi Bawang goreng Teri agar kedepan dapat terus dikembangkan produknya.

Inilah salah satu manfaat yang bisa dirasakan melalui proses hadirnya mahasiswa di tengah masyarakat pedesaan. Kelak beberapa tahun ke depan, jejak inovasi  tersebut semoga masih dapat terlihat. Baik yang bersifat fisik maupun non fisik. 

Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Dok.tim KKN daya sakti desa Kramat Tegal Universitas Pancasakti Tegal
Terima kasih kepada segenap warga Desa Kramat Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Dosen pendamping lapangan Ibu Dra.Sri Sutjiatmi M.Si dan Bravo buat 10 Mahasiwa yang telah melahirkan beragam cerita selama KKN di Desa Kramat. Meski KKN di Desa Kramat tidaklah viral di Media Sosial. Besar manfaat dirasakan oleh para Mahasiwa selama Proses Kuliah Kerja Nyata di Desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun