Mohon tunggu...
Yudha Hari Wardhana
Yudha Hari Wardhana Mohon Tunggu... Freelancer - Entrepreneur

Seorang entrepreneur UMKM, book writer, content writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaum Tiga Koma Terus Menyala Seperti JNE

28 Juli 2024   10:11 Diperbarui: 28 Juli 2024   10:15 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Owner Keripik Singkong Rais Eco

"Keripik singkong sudah meluncur ke Surabaya pakai JNE. Sesuai pesanan ya. Original 2, balado 2. Ini nomor resinya."

Begitulah isi pesan Whatsapp yang dikirimkan oleh seseorang yang pernah menjadi teman sekelasku saat masih berseragam putih biru. Sama sepertiku, pandemi covid membuatnya berada dalam kondisi sulit.

Tidak banyaknya pilihan yang ditawarkan memaksa cerebrum di dalam kepala kami untuk mencari solusi. Bisa dibilang, inilah titik mula kami bertransformasi dari orang kantoran menjadi pemilik sekaligus manajer bisnis tanpa ada batas ruang dan juga durasi.

Meski tertatih-tatih, namun kami berusaha untuk tidak merasa letih. Seperti halnya JNE yang terus berjuang mendapatkan dan menjaga kepercayaan banyak orang. Selama bumi masih berotasi, selama itu pula kami akan berupaya menghadirkan solusi melalui produk dan layanan yang kami tawarkan.

Sumber: Koleksi pribadi
Sumber: Koleksi pribadi

Keputusan untuk menjadi entrepreneur memang bukanlah pilihan populer. Persepsi ini dikuatkan oleh pernyataan Teten Masduki yang hingga saat ini masih menjabat sebagai menteri. Kata Teten, rasio kewirausahaan baru mencapai 3,47 persen.  

Ya, kami adalah bagian dari kaum tiga koma, kaum yang kerap dipandang sebelah mata. Kami adalah kaum yang profesinya dianggap tidak elit, tidak bergengsi dan bahkan dianggap tidak memerlukan kecerdasan.

Kalau soal anggapan bahwa pelaku UMKM adalah profesi tidak elit dan tidak bergengsi, aku tak lagi peduli. Gengsiku sudah setipis tisu. Realitanya, orang sepertiku memang tidak bekerja di ruang ber-AC, tidak mengenakan jas dan tak juga berdasi. Buat kami para pedagang kecil ini, sudah cukup dengan berkaos asalkan pantas, nyaman, dan rapi.

Namun perlu diingat, meski jumlahnya minor dan dipandang remeh, namun kontribusi kami untuk negeri bukanlah remah-remah. Ini bukan klaim sepihak, tetapi berdasarkan data yang telah dibaca publik.

Data dari  Menko Perekonomian pada tanggal 24 Agustus 2023 itu secara terang benderang mengatakan bahwa sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, atau senilai dengan Rp 9.580 triliun. UMKM juga berkontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja yang mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja.

Kalau pekerjaan kami dianggap tidak membutuhkan kecerdasan, ini tudingan yang menyebalkan dari mereka yang gagal paham dan doyan menyamaratakan. Memang ada pedagang yang terkesan pasrah menunggu orang datang menerima penawaran, tetapi banyak juga pelaku bisnis kecil yang rela mengalokasikan sebagian waktu hariannya untuk belajar dan berpikir.

Tidak bisa tidak. Seorang pelaku bisnis harus bisa berpikir cerdas dan kreatif agar kompetitif. Karena itulah seorang pedagang kecil dengan impian besar dituntut untuk terus belajar, terlebih lagi di era yang serba digital. Dia tidak seharusnya menjadi sosok naif dan terpenjara dalam pemikiran primitif. Bisnis bukan sebuah perjudian yang sekadar mengharapkan keberuntungan.

Kabar baiknya, pelaku UMKM tidak sendirian dalam berjuang. Ada JNE yang setia connecting happiness para sellers dan juga customers. Selama 34 tahun, JNE telah mendapatkan banyak penghargaan sebagai bukti tingginya kepercayaan publik dalam urusan pengiriman barang. Sebagaimana terpublikasi di website resmi perusahaan tersebut, ada 45 penghargaan yang telah diterima, diantaranya adalah:
1. Digital Popular Brand 2024 untuk kategori Courier Service dari Info Brand
2. Shopee Super Awards 2023 Kategori Super Logistic Partner dari Shopee
3. Indonesia 20 Best Companies Kategori Courier Service dari The Iconomics
4. Indonesia Public Relations Award 2024 kategori Logistic & Courier

Bagi para pelaku usaha seperti temanku si produsen keripik singkong itu, JNE adalah sekeping puzzle dalam selembar papan kisah sukses seorang entrepreneur. Apalah artinya ide kreatif dalam menghasilkan produk, apalah artinya strategi cerdas di sektor pemasaran, kalau kedodoran dalam pengiriman. Tengok saja di semua marketplace. Penilaian baik atau buruk dari para custumer tidak melulu soal kualitas produk, tetapi juga kecepatan dan keamanan pengiriman.

Kedekatan hubungan antara JNE dengan UMKM memang bukan kaleng-kaleng. Selain "gas pol" dalam layanan pengiriman, JNE juga berkontribusi melalui program talk show Ngajak Online,  Gollabarasi 2023. Sesuai namanya, program ini memiliki misi utamanya yaitu mengajak mengajak para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya bukan hanya di jalur konvensional tetapi juga di ruang digital.

Sebagai sebah program yang mengedukasi, Talk Show Ngajak Online, Gollaborasi 2023  dihadirkan untuk membangun kesadaran bahwa enforced digital disruption bukan lagi wacana di forum-forum diskusi. Digitalisasi telah menjadi realita yang menuntut adanya kemampuan beradaptasi.

Meski selalu ada cerita-cerita seru, talk show yang telah diprogram sejak tahun 2017 itu lebih dari sekadar kegiatan seru-seruan. Selalu ada nilai-nilai inspiratif di balik kisah sukses para narasumbernya. 

Melalui cerita-cerita itulah para pelaku UMKM bisa belajar bahwa bisnis tidak sebatas soal transaksional. Bisnis juga bicara soal kecerdasan pikiran dan mental.

Sebagai contoh adalah founder of Core Brand, Niko Fernanda. Di hadapan para pelaku UMKM Surabaya, Niko membagikan sebuah kunci penting agar bisnis bisa berkelanjutan dan berkembang. Menurutnya, untuk bisa kompetitif, sebuah produk bisnis harus mendapat sentuhan kreatif.

Sementara itu, Boby Eko Hariyanto, Brand Manager Pithecanthropus & Ethnologi, yang hadir sebagai narasumber di Denpasar, mengajarkan pentingnya value yang terkemas dalam sebuah brand. Boby menuturkan bahwa Pithecanthropus & Ethnologi lahir untuk menjalankan misi melestarikan batik khas Bali. Selain itu, dia juga sangat mengedepankan pentingnya kualitas produk dan juga layanan.

Masyarakat tentu menaruh ekspektasi kepada berbagai pihak, termasuk JNE, untuk berkolaborasi membesarkan dunia usaha, khususnya yang masih level mikro, kecil dan juga menengah. Atensi perusahaan seperti JNE bisa menjadi suntikan motivasi bagi kaum tiga koma ini untuk terus menyalakan semangat dan kreativitasnya.

#JNE

#ConnectingHappiness

#JNE33Tahun

#JNEContentCompetition2024

#GasssTerusSemangatKreativitasnya  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun