Selain itu, Presiden menyampaikan pesan yang sangat menyentuh kepada para murid di sekolah. Ia meminta mereka untuk tidak lagi menuliskan surat ucapan terima kasih kepadanya atas program ini. "Ini adalah kewajiban saya sebagai Presiden. Jadi, tidak perlu ucapkan terima kasih kepada saya. Anak-anak diajarkan hormati orang tua, hormati guru," tegasnya.
Presiden Prabowo juga mengingatkan para siswa untuk tetap fokus belajar dan memanfaatkan waktu di sekolah dengan baik. Ia menekankan bahwa tujuan dari semua program ini adalah untuk menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
"Kemudian belajar dengan baik. Kita di sini tidak cari nama. Yang kita ingin adalah yang terbaik untuk bangsa Indonesia," ucap Prabowo dengan penuh semangat.
Setelah membaca artikel tersebut, saya merasa terinspirasi oleh visi dan komitmen Presiden Prabowo untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak. Saya membayangkan bagaimana program ini dapat membawa perubahan besar bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Ada perasaan syukur yang mendalam karena masih bisa menikmati suasana damai seperti ini. Pikiran saya melayang jauh, membayangkan bagaimana jika setiap anak di Indonesia benar-benar mendapatkan akses makanan bergizi seperti yang dijanjikan. Tentu masa depan bangsa ini akan lebih cerah. Anak-anak yang sehat dan bergizi adalah kunci untuk membangun bangsa yang kuat dan berdaya saing di masa depan.
Pagi itu, saya kembali memandang ke arah halaman depan rumah. Suasana pagi yang tenang, kicauan burung, dan sejuknya udara membuat saya merenung tentang arti rasa syukur. Saya merasa beruntung masih bisa menikmati momen-momen sederhana seperti ini. Dalam kesederhanaannya, pagi itu mengajarkan saya bahwa harapan dan usaha yang tulus adalah fondasi dari perubahan besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H