Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inspirasi Akhir Tahun: Dari Siaran Presiden ke Tulisan Penuh Harapan

2 Januari 2025   13:36 Diperbarui: 2 Januari 2025   13:36 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu, Selasa, 31 Desember 2024, suasana di rumah begitu hangat. Saya dan keluarga tengah sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk acara memanggang yang sudah menjadi tradisi kami setiap menyambut tahun baru. Udara malam terasa dingin, namun semangat untuk menutup tahun 2024 dengan kebersamaan membuat hati kami terasa hangat.

Sambil menyiapkan bahan makanan, seperti daging, sosis, dan jagung, saya membuka kanal YouTube pribadi saya. Tujuan awalnya hanya untuk mencari hiburan ringan, mungkin video komedi atau musik untuk menemani kami saat memasak. Namun, perhatian saya tertuju pada sebuah notifikasi dari KompasTV. Sebuah siaran langsung sedang berlangsung dengan judul yang menarik perhatian saya: "Presiden RI Umumkan Kenaikan PPN 12% di Kemenkeu."

Rasa penasaran saya muncul. Dalam benak saya, "Kenaikan PPN di malam tahun baru? Ini pasti sesuatu yang penting." Saya segera mengklik video tersebut dan memusatkan perhatian pada layar. Suara tegas Presiden Prabowo Subianto memenuhi ruangan, menyampaikan pengumuman penting dari Gedung Kementerian Keuangan di Jakarta.

Menyimak Pengumuman Presiden dengan Seksama

Awalnya, saya hanya berniat mendengarkan sekilas, tetapi setiap kalimat yang disampaikan oleh Presiden begitu menarik perhatian saya. Prabowo menjelaskan bahwa kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Namun, Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa kebijakan ini hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah, sementara kebutuhan pokok masyarakat tetap diberi perlindungan dengan tarif nol persen.

Saya terkesan dengan cara beliau menjelaskan secara rinci kebijakan tersebut. Presiden menyampaikan bahwa kenaikan ini adalah bagian dari amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Prabowo menjelaskan bahwa kenaikan tarif PPN dilakukan secara bertahap sejak tahun 2022, dimulai dari 10 persen menjadi 11 persen, dan kini dilanjutkan menjadi 12 persen.

Lebih menarik lagi, Prabowo juga menjelaskan bahwa barang-barang mewah seperti pesawat jet pribadi, kapal pesiar, motor yacht, dan rumah mewah di atas golongan menengah akan dikenakan tarif baru. Sementara itu, barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu segar, jasa pendidikan, jasa angkutan umum, rumah sederhana, dan air minum tetap dilindungi dari kenaikan PPN ini.

Mengambil Inspirasi untuk Menulis

Semakin lama saya mendengarkan, semakin saya merasa tergugah untuk menuliskan berita tentang kebijakan ini. Sebagai seorang yang hobi menulis dan memiliki minat dalam isu-isu kebijakan publik, momen ini terasa seperti panggilan. Saya merasa perlu untuk menyampaikan informasi ini kepada lebih banyak orang, terutama karena kebijakan ini menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat.

Sambil mendengarkan siaran tersebut, saya mengambil laptop yang ada di meja ruang tamu. Jari-jari saya mulai mengetik dengan semangat, mencoba merangkum apa yang disampaikan oleh Presiden. Saya menulis tentang bagaimana kenaikan tarif PPN ini dirancang untuk tetap melindungi daya beli masyarakat kecil, sekaligus memastikan bahwa mereka yang mampu berkontribusi lebih besar untuk negara.

Saya juga menambahkan poin tentang bentuk nyata perlindungan terhadap rakyat kecil, paket stimulus senilai Rp 38,6 triliun yang disiapkan pemerintah untuk mendukung masyarakat. Bantuan beras, diskon listrik, insentif pajak, hingga dukungan untuk UMKM menjadi bagian dari langkah pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekonomi. Stimulus ini juga dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung kelompok masyarakat rentan.

Paket stimulus ini mencakup:

  1. Bantuan beras: Sebanyak 16 juta penerima bantuan pangan akan mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulan.

  2. Diskon listrik: Pelanggan dengan daya maksimal 2.200 volt akan menerima diskon 50 persen untuk tagihan listrik.

  3. Dukungan industri padat karya: Pemerintah memberikan pembiayaan dan insentif khusus untuk industri yang menyerap banyak tenaga kerja.

  4. Insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21: Insentif ini diberikan kepada pekerja dengan gaji hingga Rp 10 juta per bulan.

  5. Bebas PPh bagi UMKM: Usaha mikro, kecil, dan menengah dengan omzet tahunan di bawah Rp 500 juta akan dibebaskan dari kewajiban membayar pajak penghasilan.

Kebijakan Perpajakan yang Adil dan Pro Rakyat

Presiden Prabowo menekankan bahwa kenaikan tarif PPN ini adalah bagian dari upaya menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil. Dengan memfokuskan kenaikan pada barang dan jasa mewah, pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat mampu memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pembangunan negara, sementara rakyat kecil tetap terlindungi.

Malam Tahun Baru yang Berkesan

Di sela-sela suara tawa keluarga yang sedang sibuk memanggang di halaman, saya terus menulis. Malam itu menjadi sangat berkesan bagi saya. Tidak hanya karena kebersamaan dengan keluarga, tetapi juga karena saya merasa terhubung langsung dengan momen penting dalam perjalanan bangsa ini.

Sebagai penutup, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus berkomitmen dan bekerja keras untuk memastikan keberlanjutan pembangunan, kesejahteraan rakyat, menciptakan sistem perpajakan yang transparan, adil, dan pro rakyat, dan keadilan sosial.

Dengan adanya kebijakan ini, penulis berharap tidak hanya bisa untuk membangun negara, tetapi juga bisa untuk menjaga masa depan generasi mendatang.

Ketika akhirnya saya menyelesaikan tulisan tersebut, kembang api mulai mewarnai langit. Detik-detik menuju tahun baru dihiasi dengan rasa syukur dan harapan. Saya menatap layar laptop saya, merasa bangga telah menyalurkan rasa ingin tahu dan semangat untuk berbagi informasi.

Tahun 2025 pun dimulai, dan saya berharap tulisan saya bisa menjadi bagian kecil dari upaya untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Momen itu mengajarkan saya bahwa inspirasi bisa datang kapan saja, bahkan di tengah persiapan malam tahun baru yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun