Ms. Li Keijing, Direktur Institut Pendidikan Kejuruan, mengamati setiap detail proses pengolahan makanan. Ia tertarik dengan cara dapur ini mengintegrasikan bahan lokal seperti tempe, bayam, dan buah-buahan segar untuk menciptakan menu sehat yang terjangkau.
"Ini adalah contoh luar biasa dari pemanfaatan sumber daya lokal untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak. Kami akan mempertimbangkan untuk mengadopsi beberapa pendekatan ini di program kami," ungkapnya.
Suasana Ruang Makan yang Penuh Kehangatan
Kunjungan dilanjutkan ke ruang makan, di mana para siswa tengah menikmati menu makan siang bergizi. Pada hari itu, menu yang disajikan terdiri dari nasi merah, ayam panggang berbumbu rempah, sayur bayam, dan buah segar. Sebelum makan, para siswa mencuci tangan dengan tertib dan berdoa bersama.
Para tamu turut berinteraksi dengan siswa. Salah satu siswa, Rina Anjani, berbicara dengan Mr. Xiong Junquan menggunakan bahasa Inggris sederhana. "Saya sangat senang dengan program ini. Makanannya enak, dan saya merasa lebih sehat," katanya sambil tersenyum.
Salah satu siswa, Aulia Rahma, menceritakan pengalamannya kepada tamu. "Saya suka sekali makanannya. Sejak program ini ada, saya jadi lebih sehat dan lebih bersemangat ke sekolah. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah peduli kepada kami," ujarnya sambil tersenyum malu-malu.
Keceriaan anak-anak di ruang makan meninggalkan kesan mendalam bagi delegasi. "Melihat senyum mereka, kami menyadari betapa pentingnya program ini. Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik," kata Ms. Lyu Xiaoling, Manajer Kerja Sama Internasional.
Melihat antusiasme anak-anak, Bapak Adnan Taufiq menyampaikan apresiasinya kepada sekolah. "Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang pembentukan kebiasaan baik seperti disiplin, menjaga kebersihan, dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Saya yakin program ini akan memberikan dampak besar bagi masa depan mereka," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Diskusi dan Pertukaran Ide di Aula Sekolah
Setelah meninjau dapur dan ruang makan, rombongan berkumpul di aula sekolah untuk berdialog dengan para guru dan staf. Dalam diskusi tersebut, Kepala Sekolah, Ibu Dewi Astuti, memaparkan dampak positif dari program ini. Ia menjelaskan bahwa sejak program ini diterapkan, tingkat kehadiran siswa meningkat, dan konsentrasi mereka di kelas juga jauh lebih baik.
Delegasi dari Beijing Industrial Technician College juga berbagi pengalaman mereka tentang program serupa di Tiongkok. Zhang Wei menyebutkan bahwa di negaranya, program makanan sehat di sekolah sudah diterapkan, tetapi pendekatan di Indonesia yang melibatkan bahan lokal dan budaya sangat menarik. Ia mengusulkan potensi kolaborasi dalam bentuk pertukaran pengalaman dan teknologi.