Mohon tunggu...
Rizwari Yudha Bathila
Rizwari Yudha Bathila Mohon Tunggu... Administrasi - Staff Media Sosial

Saya sangat suka menulis dan membuat sebuah berita berkaitan dengan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mewujudkan Harapan di Merauke: Nutrisi Sehat dan Literasi untuk Anak Papua

16 Desember 2024   16:26 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu pagi yang sejuk, tepatnya tanggal 15 Desember 2024, saya sedang duduk di teras depan rumah sambil menikmati secangkir kopi dan cemilan ubi goreng buatan ibu. Sambil menikmati sejuknya udara pagi, saya membuka portal berita Liputan6.com di gadget pribadi saya, dan saya menemukan berita yang buat saya semangat dan kagum yaitu 'Para Anak-Anak Papua yang Semangat Belajar setelah Uji Coba Makanan Gratis Bergizi'.

Pagi itu, suasana jantung Papua Selatan, tepatnya di aula sederhana yang berada di Merauke, Papua Selatan, terasa hidup. Anak-anak berbaris rapi, menunggu giliran untuk mendapatkan makanan bergizi yang telah disiapkan dengan penuh cinta oleh para ibu di kampung mereka. Menu hari itu sederhana tapi istimewa: nasi putih hangat, ikan lele goreng, tumis kangkung, dan sepotong buah segar.

Kegiatan ini adalah bagian dari Program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif luar biasa yang diinisiasi oleh Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia sejak Juli 2024. Yayasan ini menjalankan Program Makan Gizi Gratis ini bertujuan memberikan makanan sehat kepada sekitar 80 anak per pertemuan, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini memberikan mereka makanan bergizi dengan menu lengkap yang memenuhi standar gizi, seharga Rp. 10.000 hingga Rp. 14.000 per porsi.

KBF Indonesia yang bekerja sama dengan Indonesia Food Security Review (IFSR), sebuah lembaga yang telah lama berperan dalam melakukan studi mengenai pelaksanaan program-program kebijakan pemerintah, termasuk Program Makan Bergizi Gratis. Sejak Juli 2024, keduanya memulai uji coba untuk membantu anak-anak yang aktif dalam program literasi di KBF Indonesia.

"Menu yang telah kami sediakan mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFSR, yang mencakup beras, telur, ikan lele, sayur kacang, dan kangkung sebagai makanan minimum. Beberapa kali kami juga memberikan susu dan buah sebagai pendamping makanan," ujar Risa Maulegi, Manager Program Uji Coba Makan Bergizi Gratis, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Salah satu aspek menarik dari program ini adalah pemberdayaan masyarakat lokal. Selain membantu anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup, program ini juga menggerakkan roda ekonomi lokal. Bahan makanan seperti sayur-mayur dan ikan diperoleh dari petani dan nelayan setempat. Sementara itu, ibu-ibu dan orang tua siswa turut dilibatkan dalam proses memasak dan pengelolaan anggaran. Dengan biaya hanya Rp. 10.000 hingga Rp. 14.000 per porsi, program tidak hanya membantu mengurangi biaya makanan, tetapi juga mendukung ekonomi lokal, membuat biaya per porsi makanan menjadi sangat murah. Dan juga program ini menunjukkan bahwa kebaikan bisa diwujudkan dengan cara sederhana namun berdampak besar.

Makanan Bergizi, Motivasi Belajar Meningkat

Di sela-sela waktu makan, para anak-anak ini juga mengikuti program belajar baca tulis yang bertujuan untuk mengurangi angka buta huruf di kalangan anak-anak Papua, yang diukur dari peningkatan angka literasi. Program ini merupakan kolaborasi KBF Indonesia dengan Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua.

Dalam wawancara bersama Liputan6.com, Ayu, salah satu peserta program, membagikan pengalamannya dengan penuh semangat. "Dulu saya malas ke sekolah karena lapar. Tapi sekarang, saya suka belajar. Saya sudah bisa membaca buku cerita sendiri!" ujar Ayu, dengan senyum lebar yang mencerminkan antusiasmenya.

Hasil program ini memang sangat positif dan luar biasa. Dalam waktu tiga bulan, angka literasi peserta meningkat hingga 33%. Anak-anak yang sebelumnya enggan belajar kini lebih rajin dan antusias, berkat dukungan nutrisi yang mereka dapatkan.

Program ini tidak hanya berdampak pada fisik anak-anak yang menjadi lebih sehat, tetapi juga meningkatkan semangat mereka dalam belajar, yang akhirnya memperbaiki hasil pendidikan mereka.

Mewujudkan Cita-Cita Besar untuk Indonesia Timur

KBF Indonesia memiliki visi besar agar program ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Risa menyatakan, "Anak-anak Papua adalah masa depan bangsa. Dengan gizi yang cukup dan pendidikan yang baik, mereka bisa menjadi pemimpin masa depan," seperti dikutip dari Liputan6.com.

Melalui Program Makan Bergizi Gratis, KBF Indonesia tidak hanya memberikan makanan kepada anak-anak, tetapi juga harapan baru untuk masa depan generasi muda Papua, dan akhirnya Indonesia, dapat tumbuh menjadi lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global. Program ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil yang tulus. Di Merauke, harapan itu tumbuh, satu piring makanan bergizi, satu buku bacaan, dan satu senyuman penuh keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun