Halo, perkenalkan nama saya Yudha Wahyu Pratama mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Di artikel kali ini saya akan membahas dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan pada film dokudrama ( dokumenter drama ) yaitu The Social Dilemma. Film yang rilis pertama kali pada tanggal 26 Januari 2020 ini sangat menarik perhatian banyak orang, terutama Generasi Z dan Generasi Milenial. Film yang di produseri oleh Larissa Rhodes dan Jeff Orlowski sebagai sutradanya sangat menarik oleh ditonton, karena permasalahan yang complicated dalam film tersebut sangat bisa dirasakan oleh masyarakat pada era modern ini.
Poin utama yang menarik dalam film ini menurut saya adalah, film ini berisi pandangan dari para mantan pegawai dan eksekutif perusahaan raksasa teknologi dan media sosial. Contohnya seperti Facebook, YouTube, Google, Instagram, Pinterest, dan Twitter. Problematika yang ada dalam film ini sangat relevan bagi masyarakat di era digital ini. Film dokumenter ini memberi gambaran kepada kita pengguna internet betapa "menyeramkan" internet mengendalikan kita.
Tidak bisa dipungkiri setiap kali melihat atau searching mengenai suatu hal di sebuah platform kemudian akan muncul konten yang berkaitan dengan sesuatu yang telah kita tonton, hal itu merupakan algoritma. Dimana kita disuguhkan terus menerus konten yang sering kita tonton, hal itu menjadikan manusia pada era ini akan melupakan kehidupan nyata-nya dan terpaku menatap layar smartphone.
Film ini juga menceritakan tentang bagaimana aktifitas kita direkam, diawasi, dan diukur oleh sistem yang telah dirancang sedemikian rupa saat menggunakan internet. Aktifitas yang dimaksud disini adalah saat kita sedang melihat konten, konten yang paling sering disukai, komentar yang dibagikan, dan lainnya.
Saya sendiripun cukup kaget setelah menonton film ini, pasalnya beberapa hal baru saya ketahui setelah menonton film ini salah satunya adalah bagaimana internet mengkontrol manusia. Sebagai generasi Z dan sekarang menjadi seorang mahasiswa tentu internet menjadi kebutuhan utama saya. Apalagi di masa pandemi seperti ini pembelajaran jarak jauh mesti diterapkan, setiap hari saya harus bertemu layar smartphone dan menggunakan internet. Saya sangat merasakan bagaimana internet mengkontrol saya mulai dari membukan laman Instagram kemudian disuguhkan konten yang sesuai dengan algoritma kegiatan saya bersosial media, kemudian menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk membuka satu aplikasi.
Setelah menonton film ini saya menyadari bahwa pengguna internet adalah "produk". Namun di di film ini juga pada akhirnya memberikan solusi dan langkah kecil apa yang bisa kita lakukan agar tidak menjadi "produk" dari internetl. Ditutup dengan berbagai pernyataan dan pandangan optimis dari setiap narasumber.
Setiap pendiri sebuah platform digital memulai sebuah ide dengan kreativitas dan niat yang positif untuk perkembangan peradaban manusia. Namun, sistem yang dikembangkan ternyata telah berkembang dengan cara yang "mengerikan" yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu demi meraih keuntungan. Meski harus mengorbankan kebenaran dan kode etik lainnya.
The Social Dilemma bukan merupakan film kampanye anti media sosial, melainkan instrumen penggebrak untuk memberikan kesadaran skala besar dalam menggunakan sosial media, untuk menjadi pengguna yang cerdas. Film dokumenter seperti inilah yang seharusnya bisa menjadi materi penyuluhan di kalangan remaja. The Social Dilemma merupakan time capsule yang bernilai kebenaran, mengantisipasi kemungkinan terburuk di masa depan ketika kebenaran tidak memiliki definisi yang benar lagi.
Kemudian di film ini juga menceritakan dampak positif maupun dampak negatif penggunaan internet bagi semua kalangan. Internet memang bisa menjadi salah satu cara meng-efesiensi waktu pada era digital ini jika dibarengi dengan pengguna yang cerdas dan bijaksana. Namun, besar kemungkinan internet juga menjadi tempat seseorang menggunakannya hanya untuk hal-hal yang negatif. Dampak positif dan dampak negatif ada dalam setiap hal, bagaimana seseorang menggunakannya adalah menjadi faktor utama dampak apa yang akan didapatkan oleh pengguna. Saya sendiripun merasakan bagaimana dampak positif maupun dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi kehidupan saya dan sekitar saya.
Menjadi kurang produktif, adalah dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pertama yang memengaruhi saya. Kegiatan scroll media sosial hingga lupa waktu sering dialami oleh para remaja di era digital ini yang mengakibatkan tingkat produktifitas menurun. Tidak bisa dipungkiri bermain media sosial bagi kalangan remaja bukan suatu hal yang langka lagi, era ini hampir semua kalangan menggunakan media sosial untuk berkegiatan.
Penyebaran berita hoax yang begitu cepat, dampak negatif kedua ini saya rasa dirasakan oleh semua orang. Dimasa pandemi seperti ini banyak berita hoax bertebaran dimana-mana yang
mengakibatkan beberapa orang percaya bahwa virus covid-19 ini tidak nyata. Berita hoax yang membuat suasana didalam kehidupan bermasyarakat dibuat dengan tujuan tidak baik kemudian disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini membuat perilaku menyimpang semakin merajalela. Beberapa orang menjadi takut vaksin karena berita hoax yang bertebaran. Saya sangat menyayangkan hal ini, seharusnya dimasa pandemi seperti ini kita harus saling tolong menolong agar masa pandemi segera berakhir.
Konten negatif yang berkembang pesat, adalah dampak negatif ketiga yang menjadi poin utama saya. Dimulai dari pornografi, yang mempunyai efek addict membuat seseorang yang terjebak akan menonton konten itu terus menerus. Padahal kecanduan pornografi memiliki efek negatif yang berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Kemudian cyber bullying, hal ini akhir-akhir ini menjadi pembicaraan khusus dimedia sosial terutama twitter. Pasalnya seiring berkembangnya zaman banyak masyarakat yang menyadari bahayanya cyber bullying terutama bagi kesehatan mental. Banyak kasus mengenai cyber bullying yang saat ini berkembang dimasyarakat dan menjadi topik perbincangan hangat terutama dikalangan remaja dan dewasa. Kemudian maraknya pelecehan seksual melalui media sosial, hal ini tidak hanya terfokus diperempuan saja ternyata banyak laki-laki yang mengalami pelecehan seksual melalui media sosial. Tentu saja hal ini patut disayangkan, media sosial yang menjadi tempat hiburan namun juga bisa mencelakai psikologis secara tidak langsung.
Hubungan sosial antar individu menurun, hal ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Sudah tidak heran setiap kali bermain bersama teman, atau berkumpul bersama saudara gadget menjadi kebutuhan utama. Yang pada akhirnya beberapa orang hanya fokus terhadap gadget-nya dan tidak memedulikan kehidupan disekitarnya. Saya cukup sedih dengan fenomena ini karena bagaimanapun saat berkumpul canda tawa dan perbincangan langsung yang baik adalah suatu hal yang diharapkan semua orang.
Pelangggaran hak cipta, Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ada yang disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang biasanya terkait pelanggaran hak cipta. Pelanggaran ini meliputi pembajakan software, penggandaan tanpa seizin pembuat karya, hingga pemakaian tanpa seizin pembuat. Pelanggaran hak cipta sudah pasti merugikan produsen dan merugikan konsumen saat mereka mendapatkan produk yang kualitasnya tidak setara dengan produk asli.
Hal-hal diatas adalah beberapa dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat saya rasakan. Disamping dampak negatif yang saya alami, saya juga merasakan beberapa dampak positif perkembangan teknologi dan informasi yang menurut saya menarik untuk dibahas.
Mempercepat arus informasi, adalah dampak positif pertama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang tidak hanya dirasakan oleh saya tetapi hampir semua orang. Hanya dengan mempunyai gadget masyarakat dengan mudah mengetahui berita apa yang sedang berkembang saat ini, tidak hanya didalam negeri bahkan diluar negeri. Atau dengan mempunyai televisi, masyarakat dengan sangat mudah mendapatkan informasi yang sedang hangat diperbincangkan.
Media Hiburan, teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung media hiburan yang sangat banyak ragamnya bagi setiap orang. Contoh saja dari media hiburan berupa games, music, dan juga video, banyak orang yang bisa hilang dan juga lepas dari stress karena hiburan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini. Â Teknologi informasi dan komunikasi juga dapat menjadi salah satu pilihan hiburan yang cukup simple bagi beberapa orang. Tidak hanya sebagai media informasi, penggunaan internet dapat menjadi salah satu hal pereganggan pikiran, contohnya dengan menonton video yang banyak tersebar di internet.
Mempermudah komunikasi antar individu dengan jarak yang jauh, hal ini sepertinya bukan suatu hal yang asing di era modern saat ini. Hanya dengan meng-install sebuah aplikasi kita
dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapapun di penjuru dunia. Hal ini merupakan dampak positif yang menyenangkan bagi siapapun. Walaupun hanya secara virtual, tetapi melihat seseorang yang dicintai melihat video call sedikitnya pasti sudah mengobati kerinduan.
Bidang bisnis, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memberi dampak yang positif di dunia bisnis. Dalam bisnis, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diterapkan pada perdagangan secara elektronik atau e-commerce. E-commerce ini memerlukan jaringan komunikasi internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak pihak untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik.
Bidang Pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah proses pembelajaran konvensional. Setidaknya ada lima pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke penampilan, dari ruang kelas ke mobilitas (di mana saja), dari kertas ke media online, dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan dari waktu siklus ke waktu nyata. Oleh sebab itu, sangat memungkinkan sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap muka di kelas. Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan teknologi informasi dan komunikasi. Dari sisi waktu dan biaya, teknologi informasi dan komunikasi dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses belajar online (e-learning) terus berkembang. E-learning dapat dikembangkan sekaligus untuk mengajar, memberikan tugas, hingga tempat mengumpulkan tugas secara daring terutama pada masa pandemi seperti ini.
Bidang kesehatan, didalam bidang kesehatan salah satu penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada manajemen rekam medis menggunakan kartu pintar (smart card ). Hanya dengan memasukkan data pada kartu itu, tenaga medis atau yang berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan penanganannya.Teknologi informasi dan komunikasi juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti CT Scan atau MRI ( Magnetic Resonance Imaging ).
Bidang jasa pengiriman, jasa pengiriman atau bisa dikenal sebagai ekspedisi saat ini semakin maju. Jika dahulu penerima tidak tahu kapan paket akan sampai, sekarang paket yang dikirim dapat dilacak posisinya secara realtime. Hal ini tentu memerlukan teknologi informasi dan komunikasi dalam penerapannya.
Sarana berbagi file, pada era ini kita sangat dimudahkan dalam hal berbagi file. Dahulu mungkin butuh beberapa hari atau bahkan minggu hanya untuk berbagi file. Namun saat ini hanya dengan mengirim file ke alamat email atau whatsapp atau aplikasi tukar pesan lainnya kita dapat dengan mudah berbagi file. Hal ini tentu sangat meng-efisiensi waktu dan juga biaya bagi kedua belah pihak atau lebih.
Bidang transportasi, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang transportasi, misalnya, di teknologi pesawat terbang. Pada pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis yang dikendalikan dengan program komputer.
Bidang perbankan, salah satu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam perbankan adalah fitur internet banking. Kini, nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan dari bank. Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan transaksi perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.
Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa, seperti musik, film, fashion maupun furniture ke negara-negara tetangga maupun negara-negara berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas negara serta membuat negara semakin dikenal oleh dunia.
Hal-hal diatas adalah pengalaman saya dalam penggunaan media sosial dan juga internet. Tentu akan banyak hal negatif dan positif yang saya rasakan. Namun, hal itu kembali ke pribadi masing-masing. Tujuan dalam bermedia sosial juga penggunaan internet dengan baik adalah poin dimana kita bisa merasakan lebih banyak dampak positif dibanding dampak negatif dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era ini. Seiring berkembangnya zaman, teknologi informasi dan komunikasi akan semakin berkembang pula, dimasa depan mungkin kita akan menemui berbagai macam teknologi atau mesin yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun, saya harap bagaimanapun teknologi informasi dan komunikasi berkembang sesuai zamannya itu tidak melunturkan cara kita bersosialisasi di dalam kehidupan nyata. Karena kehidupan nyata seharusnya menjadi fokus utama dalam sehari hari, terlalu larut dalam penggunaan media sosial ataupun internet juga akan menimbulkan hal-hal negatif. Cegah hal itu dengan mengkontrol dirimu sendiri, bukan media sosial ataupun internet yang mengkontrolmu. Gunakan media sosial secara bijak agar dampak positif mengikuti kehidupan kita.
Meski dalam film The Social Dilemma dijelaskan bahwa kita selalu diawas oleh sistem, hal itu bukan menjadi halangan bagi saya untuk bermedia sosial. Saya rasa hal seperti itu adalah hal yang wajar. Selagi saya menggunakan media sosial dan internet dengan hal baik saya yakin bahwa dampak-dampak baik juga akan mengikuti saya kedepannya.
Kita sampai diakhir paragraf, berbagai hal menarik berdasarkan pengalaman saya menggunakan media sosial dan juga internet yang kurang lebih hal ini juga digambar dalam film The Social Dilemma telah saya bagikan. Saya harap apa yang saya sampaikan ini bermanfaat untuk pembaca, dan mungkin untuk yang penasaran bagaimana alur film The Social Dilemma ini kalian bisa saksian di Netflix dengan durasi film 1 jam 34 menit.Berbagai permasalahan yang komplek dalam bermedia sosial disajikan dalam film tersebut, tidak hanya disuguh permasalahan komplek bermedia sosial kita juga diberi solusi untuk mengatasi permasalahan dalam bermedia sosial. Demikian saya telah menulis tulisan ini dengan sebaik-baiknya dan setulus hati mohon maaf jika ada kesalahan kata yang tidak disengaja. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H