Mohon tunggu...
Yudha Kurniawan
Yudha Kurniawan Mohon Tunggu... Konsultan - Swasta

Konsultasi pendidikan di beberapa lembaga pendidikan. Saat ini menjadi trainer di RUMAH INOVASI INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Penulis dan Calon Penulis Bergabung di Satupena DKI Jakarta

31 Maret 2022   10:38 Diperbarui: 31 Maret 2022   10:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menilik sejarahnya, gagasan membentuk Satupena muncul saat berlangsung di Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2016. Para penulis, di antaranya Imelda Akmal, Hikmat Darmawan, Mardiyah Chamim, dan lainnya yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah. Setelah itu idenya dimatangkan. Baru di Kongres di Surakarta, Jawa Tengah, pada 26 - 29 April 2017, terbentuklah Perkumpulan Penulis Indonesia atau dikenal SATUPENA. Sebuah organisasi yang menyatukan penulis dari berbagai genre kepenulisan. (Sumber: https://seleb.tempo.co/read/1496055/mengenal-satupena)

Tujuan berdirinya SATUPENA adalah meningkatkan kesejahteraan penulis, meningkatkan kapasitas, penguatan profesi, melindungi hak atas karya, serta kebebasan menulis. Perkumpulan Penulis Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan sesuai Akta Nomor 04 Tanggal 7 Agustus 2017. SATUPENA sah sebagai badan hukum sejak tanggal itu.

Klub Menulis Jakarta terlahir dari rahim SATUPENA, Tentu dengan gagasan yang sama, menghimpun para penulis, calon penulis, atau pun yang tertarik dengan dunia tulis-menulis di wilayah DKI Jakarta. SATUPENA DKI Jakarta meluncurkan logo SATUPENA DKI Jakarta yang mencitrakan semangat manusia intelektual untuk terus berkarya dengan filosofinya yang dalam.

Gunungan wayang kulit berbentuk kerucut melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmunya dan semakin tua usianya, manusia harus semakin mengkerucut, semakin dekat dengan Sang Pencipta, semakin bijaksana. Manunggaling jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya dalam kehidupannya.

Gunungan berbentuk mata pena adalah ujung tombak dari setiap goresan pena. Mata pena menjadi penghubung antara tinta dan wadahnya, yaitu sebuah kertas putih. Menjadi media antara inisiasi ilmu dan aplikasi tindakan nyata. Melahirkan karya dari intelektualitas manusia. Sebuah goresan yang akan mengandung ribuan arti dalam rangkaian panjang yang dituliskannya.

 

Warna kuning, umumnya menggambarkan kehangatan, kecerahan, perhatian, dan energi. Sering dilambangkan sebagai bentuk keceriaan. Dalam dunia psikologi, filosofi warna kuning selalu dikaitkan dengan rasa optimis dan kebahagiaan. Warna kuning kerap kali digunakan dalam terapi untuk meredakan stres atau sebagai pengendali emosional. (Sumber: bourncreative.com).

Lingkaran dapat mewakili kekekalan dan bersifat melindungi. Kadang dilambangkan sebagai pembatasan dalam kurva yang melambangkan pertahanan. Lingkaran menunjukkan sikap integritas yang tinggi. Menjaga nilai-nilai yang ada di dalam dan menunjukkan suatu komunitas mencapai kesempurnaan.

Sangat spesial dengan Jakarta. Secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang disingkat DKI Jakarta. Sebuah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jadi betapa istimewanya komunitas SATUPENA dari Jakarta.

Yuk mari berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun