Mohon tunggu...
dr. Ayu Deni Pramita
dr. Ayu Deni Pramita Mohon Tunggu... Dokter - Suka menulis tentang kesehatan, investasi dan budaya

Seorang dokter sederhana berasal dari Bali yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kasus Covid-19 Semakin Melonjak, Tanda Protokol Mulai Bobol?

3 Agustus 2020   22:24 Diperbarui: 4 Agustus 2020   17:25 2512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wabah Corona terus bergulat di banyak negara belahan dunia. Kasus Covid kian hari kian meningkat di Indonesia. Tercatat kasus baru mencapai 113.134, angka kesembuhan 70.237 dan kasus kematian 5.302 orang per tanggal 3 Agustus 2020. 

Gugus Tugas Nasional sempat memperkirakan bahwa puncak pandemi pada bulan Mei dan berakhir bulan Juli 2020. Kenyataannya, angka kasus baru makin menanjak tiap harinya. 

Hal ini dipicu karena meningkatnya mobilitas masyarakat dan rendahnya kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan Covid-19 di masa tatanan kehidupan baru atau "new normal". Walaupun kasus meningkat, pemerintah telah membuka aktifitas wisata dan ekonomi melalui penerapan tatanan baru.

Anggapan Konspirasi dan Rekayasa

Salah satu penyebab ketidaktaatan masyarakat mengikuti protokol Kesehatan Covid-19 adalah anggapan konspirasi dan sebuah rekayasa. Beberapa publik figur, influencer bahkan elite global juga beranggapan demikian. 

Kalaupun ini sebuah skenario yang dibuat oleh suatu negara, faktanya tak ada satupun negara diuntungkan oleh pandemi Corona. Semua negara mengalami kesulitan ekonomi, pendidikan dan krisis kesehatan. 

Ada berpendapat bahwa akan menguntungkan pihak tenaga kesehatan karena dana insentif Covid-19 besar, padahal hingga sekarangpun belum diterima langsung oleh tenaga medis. 

Ada pula yang menganggap perusahaan vaksin diuntungkan. Sementara, virus corona terus bermutasi dan strain berbeda di setiap negara, sehingga tingkat kesulitan vaksin dan pengobatanpun kompleks. 

Untuk pembuatan vaksin dan pengobatannya perlu diadakan uji klinis berulang kali dan melawati beberapa tahapan dalam waktu yang tidak sebentar dan dana tidak sedikit. Sekitar lebih 100 penelitian di dunia sudah mencoba membuat vaksin melawan virus Corona, sekitar 10-12 penelitian tengah melakukan uji klinis tahap satu dan dua. 

Pada tahap tersebut peneliti mencari tahu aspek keamanan, dosis serta memasukkan ke tubuh hewan untuk mengetahui apa berdampak atau tidak terhadap antibodi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun