Saat saya pertama kali menstruasi, saya panik bahkan menangis, saya bertanya mengapa pendarahan begini? Ibu saya menjelaskan tapi saya tetap cemas, apa yang terjadi tubuh saya kemudian? Perasaan ini pasti juga sama dirasakan oleh anak-anak yang pubertas apalagi belum memahami tentang seksualitas.
Pendidikan seksualitas tidak hanya mengajarkan anatomi alat reproduksi, perubahan tubuh pubertas dan penyakit reproduksi, melainkan memberi pemahaman bagaimana cara anak-anak menjaga alat reproduksi mereka dari pelecehan serta tahu batasan pergaulan dan berpacaran. Banyak anak terdiam saat mengalami pelecehan seksual karena mereka tidak paham.
Pengalaman penyuluhan sex education di beberapa sekolah begitu unik dan bikin terpana. Sebelum penyuluhan, kami menyebarkan kuisioner tentang pengetahuan seksualitas.
Dari 547 murid yang menjawab pengertian seks adalah 71% hubungan bersetubuh antara laki dan perempuan; 10% memasukkan alat kelamin laki ke alat perempuan; 8,5% proses membuat anak; 5,3% hubungan seks yang menyebabkan penyakit HIV; 2,7% perempuan akan hamil jika berciuman atau menyentuh sperma; 1,3% seks dilakukan saat sepi dan malam hari; 1,2% hubungan seks adalah negatif, orang yang memiliki pikiran dan kebiasaan negatif.
Selain itu, kita mengadakan games mengenai seberapa banyak kata julukan untuk menyebut nama lain alat reproduksi.Saking tabunya tentang seks, mereka malu menyebutkan nama alat reproduksi sehingga jika menceritakan alat reproduksinya mereka menggunakan nama julukan yang beragam.Â
Lihat saja hasilnya, jumlah nama julukan alat reproduksi lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya.
Tahun 2019 KPAI mencatat, jumlah pelecehan seksual terhadap anak laki-laki lebih tinggi dari anak perempuan. Jadi, baik anak perempuan atau laki berhak mendapat pemahaman tentang seksualitas.Â
Ada banyak sekali anak usia sekolah yang tidak terdaftar sebagai anak didik dalam artian mereka yang hidup di jalanan, terpaksa berhenti sekolah karena faktor kemiskinan juga meningkat kasus pernikahan dini dan pelecehan seksual.Â
Pendidikan seksualitas sangat penting tidak hanya untuk anak didik sekolah tapi juga bagi mereka yang tidak sekolah.