Mohon tunggu...
yudelliawp
yudelliawp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas. Selama kuliah aktif berpartisipasi dalam kepenulisan dan bergabung pada organisasi pers kampus. Saat ini saya yang juga memiliki hobi dalam dunia baking sedang merintis usaha Cake skala rumahan yang bernama MaDhe.id. ^^

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nilai Pengorbanan dan Keikhlasan dalam Film Sayap-Sayap Patah

24 Agustus 2022   19:14 Diperbarui: 16 Juni 2023   11:22 3954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juara banget untuk kedua tokoh ini  (Foto: Youtube Denny Siregar Production)

Ngidam Ote-Ote  tapi yang datang malah kabar duka. Begitulah sedikit spoiler dari Film Sayap-Sayap Patah. Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan diproduksi oleh Denny Siregar ini sudah mulai tayang di bioskop pada 18Agustus 2022. 

Film yang terinspirasi dari kisah nyata tragedi kericuhan di Markas Komando Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Depok pada Mei 2018 silam. 

Film ini berhasil menarik perhatian publik untuk mengenang kembali pahlawan negara yang gugur pada kejadian itu. Film yang diperankan oleh actor dan aktris ternama seperti Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Khiva Iskak, Poppy Sovia, Ario Wahab, Iwa K, dkk ini berhasil membuat penonton banjir air mata.

Alur cerita awal pada film Sayap-Sayap Patah berlatar di Surabaya. Mulai digambarkan dengan aksi penangkapan gerbong teroris yang menargetkan kelompok Leong alias Iwa K. 

Penangkapan tersebut bermula dengan dilakukannya pengintaian oleh anggota tim Densus 88 yang dikomandoi Nicholas Saputra sebagai Mas Adji. 

Tuntutan kerja menjadi anggota polisi membuat Mas Adji sangat jarang berada di rumah untuk menemani istrinya Nani alias Ariel Tatum yang sedang hamil anak pertama. Bahkan sekedar menemani kontrol kehamilan pun tidak bisa karena harus selalu siaga.

Klimaks pertama di Surabaya diceritakan dengan adanya pengeboman di kantor kepolisian oleh kelompok teroris Leong.  Sebab karena itu, kekhawatiran besar Nani terhadap Mas Adji juga ikut memuncak. 

Kemudian alur berpindah latar ke Jakarta setelah Anggota Densus 88 berhasil menangkap Leong dan teroris lainnya untuk dibawa ke Mako Brimob Jakarta. Mas Adji pun turut dipindah tugaskan ke Mako Brimob. 

Dari sinilah mulai klimaks kedua pada film yang menggambarkan kericuhan berdarah yang terjadi karena pemberontakan Narapidana teroris. Tepat saat kericuhan itu, di sisi lain Nani sedang berjuang melahirkan anak pertama tanpa ditemani Mas Adji yang saat itu tidak kunjung kembali sepulang membeli ote-ote untuk Nani.

Over all, film Sayap-Sayap Patah ini menawarkan cerita yang mudah dipahami dan memberikan suatu kesan tersendiri bagi penontonnya. Nilai plus untuk pemilihan tokohnya yang juara. 

Apalagi 3 tokoh utama Nicholas Saputra, Ariel Tatum, dan Iwa K dengan akting yang sangat memuaskan dan patut diacungi dua jempol. Chemistry suami-istri yang diceritakan antara Mas Adji dengan Nani sangat kuat dan dapat menyentuh hati penonton. Dialog-dialog yang dikemas dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. 

Salah satu dialog yang paling nyess alias yang bikin terenyuh adalah ketika Nani bilang ke Mas Adji "Aku ga tahu apa yang aku harus siapkan buat kamu itu selimut atau kain kafan". Serta teriakan pesan Mas Adji ke Ruslan alias Arrio Wahab "Bilang ke Nani jangan tunggu saya mas"

Momen hangat yang membuat Chemistry Mas Adji dan Nani sangat kuat (Foto: Youtube Denny Siregar Production)
Momen hangat yang membuat Chemistry Mas Adji dan Nani sangat kuat (Foto: Youtube Denny Siregar Production)
Begitu juga dengan Leong yang mampu memerankan tokoh terorisme jahat yang membuat kesal penonton dengan rayuan-rayuan sesat dalam menggaet anggota baru teroris. 

Film Sayap-Sayap patah ini berusaha menampilkan banyak scene. Mulai dari scene romantisme sepasang suami-istri yang menantikan buah hatinya. Ditambah dengan detail hangat saat Mas Adji bercerita dengan boneka tangan kepada anaknya yang masih diperut Nani. 

Selanjutnya juga terdapat beberapa scene mencekam saat aksi penyergapan terorisme dan saat interogasi yang dilakukan polisi kepada para teroris. Hingga scene harmonis persahabatan yang menggambarkan kesolidan di sesama anggota polisi.

Hal yang paling disayangkan dalam film Sayap-Sayap patah ini adalah alur ceritanya yang belum terlalu intens. Apakah film ini bergenre romance atau action? Masih banyak adegan-adegan yang seolah hanya lewat saja dan tidak diceritakan lebih dalam lagi. Penggambaran anggota polisi pun saat kericuhan terjadi juga tidak memberikan kesan waw bagi penonton. 

Setidaknya dalam film bisa ditambahkan adegan action yang lebih memuaskan seperti adanya perlawanan oleh anggota polisi saat mulainya kericuhan dalam berhadapan dengan terorisme. 

Adegan di ruang interogasi juga masih dirasa perlu dibuat lebih mencekam lagi. Apalagi saat interogasi Leong yang padahal sudah mulai memanas.

Salah satu scene perseteruan Iwa K dengan AKP Sadikin (Foto: Youtube Denny Siregar Production)
Salah satu scene perseteruan Iwa K dengan AKP Sadikin (Foto: Youtube Denny Siregar Production)
Alur cerita awalnya pun juga lambat sehingga klimaks di bagian kericuhan dan penyanderaan anggota polis di Mako Brimob terasa kurang panjang. Tokoh Rosyid yang diperankan oleh Aden Bajaj berhasil digambarkan sebagai teroris yang masih abu-abu. 

Namun sayangnya juga tidak diceritakan lebih intens kelanjutan tindakan yang akan terjadi pada Rosyid. Padahal sepanjang cerita Rosyid seringkali disoroti seakan-akan ada kejutan yang dibuatnya di akhir cerita. 

Peran penting lainnya seperti polisi lain yang diperankan oleh Gendis alias Poppy Sovia dan Ruslan alias Ario Wahab,  juga tidak digambarkan secara detail. Jadi memang terlihat hanya fokus pada pemeran utamanya Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Hal ini membuat penonton masih terasa kurang dekat dengan tokoh-tokoh yang lain.

Tapi terlepas dari itu semua, film ini sangat layak untuk ditonton karena dedikasi yang diberikan anggota polisi dalam menjaga markas Brimob dari kericuhan Narapidana perlu untuk dihormati. 

Hikmah yang dapat kita ambil adalah perjuangan dan pengorbanan abdi negara terhadap tuntutan tugasnya serta pelajaran tentang keikhlasan dan kesabaran yang digambarkan oleh Nani sebagai istri abdi negara yang siap ditinggal tugas atau pun ditinggal untuk selamanya. 

Tangis penonton juga berhasil pecah pada bagian akhir film saat AKP Sadikin alias Nugie membesuk Nani ke rumah sakit hingga iring-iringan mobil jenazah para anggota Polisi yang gugur pada kejadian tersebut. Jadi jangan lupa sediakan tisu bagi kamu yang ingin menonton karena film ini cocok jadi list tontonan terbaikmu. 

Kapan lagi ya kan lihat Mas Adji yang keren saat pakai baju Brimob dan pegang senjata polisi. Atau saat senyum manisnya Nani pada Mas Adji yang memberi warna tersendiri dalam film ini.

Juara banget untuk kedua tokoh ini  (Foto: Youtube Denny Siregar Production)
Juara banget untuk kedua tokoh ini  (Foto: Youtube Denny Siregar Production)

Sebentar lagi libur panjang, yang liburan di jogja bisa banget nikmati kulineran di Raminten Jogja ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun