Mohon tunggu...
Yuda Wicaksana Putra
Yuda Wicaksana Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Consultant of Business and Information Technology

Managing Director at IT Company. Interested in Enterpreneurship, Marketing, Business Strategic, Public Policy, Information Technology. Social Media Influencer, Cyclist and Runner

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hati-hati Dampak Sosial Media, Seperti Smule Yang Mungkin Tidak Kamu Pahami

11 Mei 2016   15:41 Diperbarui: 11 Mei 2016   18:15 13166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bermain dan mengajari anak

Sosial media saat ini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Sosial media seakan-akan adalah kebutuhan yang wajib mereka lakukan setiap hari tanpa kenal waktu. Ketergantungan itu lah yang mestinya harus segera disadari oleh para pengguna aktif media sosial.

Saat ini muncul berbagai sosial media dengan bentuk baru. Salah satunya Smule. Dengan smule orang bisa memposting dia berkaraoke / menyanyikan lagu. Hampir sama dengan facebook, twitter, instagram, si pemilik akun dapat memfollow atau difollow. Banyak yang memanfaatkan ini mungkin sebatas hobi, atau untuk mencari popularitas. Biasanya yang akan ngetrend di sosial media terutama di Indonesia ini mereka yang memang bagus atau mungkin hancur/lucu sekalian. 

Banyak yang tidak menyadari kalau sosial media juga mempunyai dampak negatif. Beberapa dampak negatif yang harus diwasapadai dari pengalaman yang saya amati dalam sebuah kasus Sosial Media Smule yang saya temui.

1. Membuang Waktu, 

Entah sadar atau tidak, waktu kita akan tersita oleh sosial media. Kita sering disibukan mengamati akun sosmed kita, hanya untuk melihat apakah postingan kita di like orang lain dan dikomentari orang.  Seperti Smule, kita disibukkan dengan melakukan rekaman yang kadang membutuhkan waktu yang lebih dari sekedar orang posting foto atau status. 

Coba diperhatikan, biasanya orang melakukan aktivias karaoke belum tentu seminggu atau sebulan sekali. Itu pun hanya mungkin 2 jam. Saat ini dengan smule anda bisa melakukan tiap hari atau tiap saat. Bayangkan dalam sehari 2 jam waktu anda tercurahkan untuk sibuk bersosmed.  Dalam seminggu ada 14 jam, sebulan 60 jam dihabiskan untuk kepentingan sosmed. Seandainya waktu itu untuk bermain dengan orang terdekat, mengajari anak belajar, mengaji, hafalan doa tentu akan lebih bermanfaat.

2. Mendekatkan Yang Jauh, Menjauhkan Yang Dekat

Karena terlalu sibuk bersosmed, maka terkadang mereka abai sekitar. Sibuk bernyanyi demi untuk memposting supaya dilihat orang banyak, lupa anaknya yg lagi asik bermain yang sebenarnya membutuhkan perhatian dan mungkin teman bermain. Kita sibuk mencari pertemanan baru, tetapi membuang kesempatan untuk berinteraksi dengan orang terdekat. Maka tak salah jika sosmed bisa mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat.

 

3. Kebanggaan Semu

Salah satu mekanisme sosmed agar menjadi menarik buat si pengguna, adalah membuat kebanggan terhadap diri sendiri. Ketika kita memiliki follower banyak atau postingan kita dilike banyak orang maka itu menjadi kebanggan kita. Yang terjadi kita akan selalu berusaha menambah follower, dan menyibukkan diri dengan membuat postingan lagu agar disukai banyak orang. Padahal mereka orang-orang yang tak anda kenal. Maka semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk sibuk bernyanyi demi kebanggan semu tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun