Mohon tunggu...
Yudaningsih
Yudaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati Bidang Sosial Budaya, Pendidikan dan Politik

Pemerhati bidang sosial budaya, pendidikan dan politik mengantarkan dirinya menjadi kolumnis media lokal dan nasional. Pernah mengenyam pendidikan di MTs-MA YTI Sukamerang Cibatu Garut, S1 PBA Tarbiyah IAIN SGD Bandung dan S2 Ikom Unpad. Mediator bersertifikat dari PMI MM UGM, Arbitrase Kanaka Yogyakarta juga legal drafting dari Jimly School of Law and Government Jakarta. Istri dari F.Saad dan Ibu 3 anak ini pernah mengemban amanat sebagai Dosen di beberapa PTS atl: STIKOM Bdg, Institut Manajemen Telkom, APIKES Bdg, STABA (Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih Bandung), Fikom Universitas Sangga Buana dan Telkom University. Pernah aktif di beberapa lembaga negara atl: 2010-2012 Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kec Cimenyan Kab Bdg; 2013-2018 Komisioner KPU Kab Bdg; 2019-2024 Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Ketua Persma Suaka IAIN SGD Bandung juga Presidium Forum Pers Mahasiswa (FPMB) Bandung 1997/1998 ini aktif juga di Dewan Pakar ICMI Orwil Jabar dan ICMI Kota Bandung, Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jabar juga Majlis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bulan Rajab: Momentum Persiapan Spiritual Menuju Ramadhan

21 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   07:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Dalam kalender Hijriyah, Rajab merupakan bulan ketujuh yang memiliki kedudukan istimewa di antara bulan-bulan lainnya. Bulan ini termasuk dalam empat bulan haram (Al-Ashhur Al-Hurum) bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram yang telah Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam berbagai Hadis. 

Kata Rajab berasal dari bahasa Arab rajaba yang berarti "mengagungkan" atau "memuliakan". Dinamakan demikian karena pada masa jahiliyah, masyarakat Arab sangat menghormati bulan ini. Mereka dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah selama bulan Rajab.

Terdapat beberapa alasan mengapa Rajab dianggap Istimewa, alasan yang dimaksud adalah: 

Pertama, Rajab adalah salah satu bulan haram yang memiliki keistimewaan khusus. Dalam bulan ini, umat Islam dilarang melakukan kezaliman, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Sebaliknya, mereka dianjurkan memperbanyak amal ibadah dan kebaikan.  Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an (Surah At-Taubah: 36) bahwa ada empat bulan haram, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam diperintahkan untuk menghindari dosa dan kezaliman, meningkatkan amal ibadah dan menjaga kehormatan dan kedamaian. 

Kedua, Rajab sering dianggap sebagai bulan persiapan spiritual sebelum masuk ke bulan Ramadan. Banyak umat Islam memperbanyak istighfar, puasa sunnah, dan amal kebaikan untuk melatih diri lebih dekat kepada Allah. 

Ketiga, Peristiwa Isra' dan Mi'raj. Dalam peristiwa ini, Rasulullah SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam ajaran IslamPeristiwa ini menandai pemberian kewajiban salat lima waktu kepada umat Islam. 

Keempat, Rajab dianggap sebagai salah satu bulan yang penuh rahmat dan pengampunan. Dalam banyak riwayat, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk memperbanyak doa: 

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan."

Kelima, Meskipun tidak ada hadis yang shahih secara khusus tentang puasa Rajab, berpuasa secara umum di bulan haram, termasuk Rajab, dianjurkan. Dalam hadis riwayat Muslim: 

 "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah di bulan Allah, yaitu Muharram." 

Ini menunjukkan keutamaan berpuasa di bulan haram, termasuk Rajab.   Tradisi ini kemudian dilestarikan dan diperkuat dalam ajaran Islam. 

Dalam Surah At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman: 

 "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram..." 

Bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Sebagai salah satu bulan haram, Rajab mengajarkan umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amal kebajikan, serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Dengan memahami latar belakang dan makna bulan Rajab, umat Islam diharapkan dapat mengambil pelajaran dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Rajab menjadi istimewa karena memberi peluang bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Rajab :

  • Puasa sunnah.  Puasa sunnah di bulan Rajab sangat dianjurkan, meskipun tidak ada dalil khusus yang mewajibkan puasa pada hari-hari tertentu di bulan ini. Puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah) tetap sangat dianjurkan untuk memperbanyak pahala. 
  • Istighfar dan taubat. Bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah SWT. Ini adalah momen untuk membersihkan hati dan jiwa dari dosa-dosa yang telah lalu. 
  • Membaca Al-Qur'an. Meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an di bulan Rajab menjadi persiapan spiritual menuju Ramadhan. Membiasakan membaca, memahami, dan menghafal ayat-ayat Al-Qur'an di bulan ini dapat membantu memperdalam iman dan ketaqwaan. 
  • Sedekah dan amal sosial. Sebagai bulan penuh berkah, Rajab adalah waktu yang baik untuk berbagi dengan sesama. Sedekah, membantu orang yang membutuhkan, atau mengikuti kegiatan sosial dapat menjadi ladang pahala yang besar. 
  • Memperbaiki sholat. Bulan Rajab juga menjadi waktu untuk memperbaiki kualitas sholat, baik dari segi kekhusyukan maupun pelaksanaannya tepat waktu. 

Bulan Rajab mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga diri dari perbuatan dosa dan memperbanyak amal kebaikan. Sebagai momentum persiapan spiritual menuju Ramadhan, bulan ini mengajarkan kita untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. 

Mari jadikan bulan Rajab sebagai waktu untuk memperbaiki hati, memperbanyak amal saleh, dan mempersiapkan diri menyambut keberkahan Ramadhan. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun