Mohon tunggu...
Yudaningsih
Yudaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati Bidang Sosial Budaya, Pendidikan dan Politik

Pemerhati bidang sosial budaya, pendidikan dan politik mengantarkan dirinya menjadi kolumnis media lokal dan nasional. Pernah mengenyam pendidikan di MTs-MA YTI Sukamerang Cibatu Garut, S1 PBA Tarbiyah IAIN SGD Bandung dan S2 Ikom Unpad. Mediator bersertifikat dari PMI MM UGM, Arbitrase Kanaka Yogyakarta juga legal drafting dari Jimly School of Law and Government Jakarta. Istri dari F.Saad dan Ibu 3 anak ini pernah mengemban amanat sebagai Dosen di beberapa PTS atl: STIKOM Bdg, Institut Manajemen Telkom, APIKES Bdg, STABA (Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih Bandung), Fikom Universitas Sangga Buana dan Telkom University. Pernah aktif di beberapa lembaga negara atl: 2010-2012 Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kec Cimenyan Kab Bdg; 2013-2018 Komisioner KPU Kab Bdg; 2019-2024 Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat. Ketua Persma Suaka IAIN SGD Bandung juga Presidium Forum Pers Mahasiswa (FPMB) Bandung 1997/1998 ini aktif juga di Dewan Pakar ICMI Orwil Jabar dan ICMI Kota Bandung, Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jabar juga Majlis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Provinsi Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya yang Padam

15 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://uinsgd.ac.id/

Malam itu, ia menatap langit Bandang yang gelap. "Mungkin aku tereliminasi kali ini," bisiknya, "tapi aku tidak pernah kehilangan diriku sendiri." 

Yani paham, meski cahayanya mungkin dipadamkan oleh mereka yang memilih jalan lain, ia tetap percaya bahwa dunia membutuhkan orang-orang yang mau berdiri teguh di tengah badai. "Sesungguhnya para pejuang tidak akan pernah merugi, tidak mengenal kata henti. Tiap peluhnya akan menjadi mutiara, air matanya akan jadi cahaya" gumam bathin Yani.

"Kegelapan tak bisa mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukannya. Kebencian tak bisa mengusir kebencian, hanya cinta yang bisa melakukannya.Kegelapan akan selalu berusaha memadamkan cahaya. Cahaya akan selalu mencoba untuk menekan kegelapan. Ada dua cara menyebarkan cahaya; menjadi lilin atau cermin yang memantulkannya. Saat kita bekerja untuk menciptakan cahaya bagi orang lain, kita secara alami menerangi jalan kita sendiri.", quotes of the day Yani menghiasi salah satu laman medsosnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun