Hola!, di era Globalisasi kini banyak pusat-pusat
perbelanjaan seperti pasar, supermarket, minimarket serta E-commerce. Tentu saja Pasar bukan lagi menjadi tempat "Core" Kita untuk belanja kebutuhan sehari-hari, bahkan kini supermarket mengalami penurunan jumlah customer karena customer prefer untuk berbelanja ke minimarket. Hal ini di dorong oleh faktor seperti keanekaragaman produk, harga yang kompetetif dan akses yang mudah dari area tempat tinggal, "ujar Marketing and sales Effectiveness Nielsen Laura McCullough dalam keterangan tertulis.
Namun kali aku pengen membahas fenomena yang selalu terjadi ketika kita (Gen Z) berada di minimarket terutama di bagian showcase minuman yang ada di minimarket.
Based on pengalaman pribadi setiap jalan sama teman setibanya di depan showcase minuman, kami selalu stuck dan bingung seperti disuguhi oleh pilihan yang sulit seperti dalam series "Loki". Loki yang bimbang untuk menjadi god of stories namun kesepian atau memilih bersama temannya namun timeline menjadi rusak...
Ternyata fenomena kebingungan ini gak cuma terjadi di lingkaran pertemanan ku aja, beberapa aku liat juga di tiktok banyak yang merasakan stuck juga ketika di depan showcase minuman. Oke mungkin aku akan menjelaskan secara eksplisit sedikit faktor faktor kenapa dilema ini bisa terjadi.
1.Banyaknya pilihan.
Yang pertama ini pasti menjadi alasan kebanyakan dan utama kita, mungkin otak kita yang hanya berukuran 1100 cm ini menjadi sulit berpikir ketika disuguhkan oleh banyak pilihan, bingung milih chimory rasa almond atau memilih yang sefrekuensi tapi beda agama(sad).
 2.Budget
Masalah kedua ini rentan terhadap teman teman kaum mendang mending yang sering membawa uang pas pasan. Alasan apa yang mendasari kaum ini membawa uang pas pasan jujur aku juga gak tau. Konon katanya mereka belanjanya pas akhir bulan.
 3.Takut gak enak
Alasan satu ini cukup masuk di akal, kebetulan saya juga takut pabila membeli minuman yang tidak enak apalagi dengan harga yang cukup mahal bisa bisa berakhir dengan penyesalan.
Nah, kita telah sedikit menganalisis mengapa kebanyakan teman kita stuck di depan showcase minuman minimarket.
Setelah mengetahui masalah-masalah di atas maka diperlukan solusi dari masing-masing masalah tersebut.
1. Masalah ini bisa kita selesaikan dengan cara memikirkan sedari awal apa yang ingin kita beli dan apa yang kita butuh
2. Problem ini biasanya muncul ketika akhir bulan, di penghujung bulan memang biasanya mood sedang hancur-hancurnya ya, masalah ini cuma bisa diatasi dengan cara jangan ke minimarket.
3. Takut gaenak, gampang cara mengcounter masalah ini yaitu dengan tidak ber praduga berlebihan (premeditatio evil) atas minuman yang akan kamu beli, Turunkan ekspektasimu.
Setelah membaca narasi tentang  peristiwa "Dilema"  Saat berada di depan showcase minuman minimarket, ternyata peristiwa itu dapat berkorelasi dengan bagaimana cara kita mengambil keputusan di hidup kita. Analogikan saja banyak nya minuman-minuman itu sebagai pilihan-pilihan di hidup kita, karena hidup selalu banyak pilihan bagaimana cara bijak kita untuk selektif memilih pilihan yang cocok untuk kita.
Banyak nya pilihan di hidup ini mungkin membuat kita bingung apalagi bagi kaum seperti saya (Gen z). Bagaikan kapal Blackpearl yang terombang-ambing di lautan, kita Gen Z susah sekali menentukan pilihan yang bijak dalam kehidupan sehari-hari hal ini didorong akses informasi yang begitu cepat dan masif. Belum lagi informasi-informasi yang didapat masih bersifat rancu sehingga susah bagi gen z untuk bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan.
Seperti solusi pertama, ketika kita dihadapkan banyak pilihan kita harus bijaksana, salah satu langkah untuk mengambil keputusan secara bijak yaitu dengan Metode yang saya temukan di buku "Filosofi teras" Yaitu metode STAR (Stop, Think, Asess, Respond).
Stop, Ketika dihadapkan oleh banyak pilihan beri waktu untuk otak menjeda sejenak, karena manusia mengalami interpretasi otomatis yang cenderung mengarah ke arah yang relatif negatif, Setelah "Stop" Kita lalu Think and asses that choice. Sesudah menghentikan otak sejenak maka kita akan bisa berfikir secara rasional akan pilihan yang akan kita pilih dan kita butuhkan, kemudian Asess (nilai) apakah pilihan yang saya pilih ini berdampak baik atau tidak bagi orang lain. lalu "Respond" Setelah memikirkan secara baik-baik pilihan kita diharapkan merespon pilihan kita sebaik-baiknya dengan prinsip bijak, adil, dan berani atas pilihan kita sendiri.
Setelah mempelajari metode tersebut diharapkan kita bisa memilih pilihan untuk hidup kita secara bijaksana dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak eksternal. Lebih baik kita fokus ke internal diri kita sendiri karena kita lebih tau apa yang kita butuhkan.
"Sudah saatnya kamu menyadari bahwa kamu memiliki sesuatu dalam dirimu yang lebih kuat dan ajaib daripada hal-hal yang memengaruhimu layaknya sebuah boneka"
Marcus Aurelius (Meditations)Â
 Kesimpulan: Jangan sampai ketika memilih minuman kita berhati-hati namun memilih pilihan hidup malah asal-asalan
Noted : Tulisan ini tidak bersifat menggurui atau sebagainya  melainkan mengajak teman teman untuk berfikir rasional dan tidak terburu-buru dalam mengambil pilihan-pilihan dalam hidup. tulisan ini didasari oleh kegabutan saya dan idenya didapat secara spontan(uhuyy), Gracias.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H