Mohon tunggu...
yuda ardiansyah
yuda ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka dengan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebiasaan & Gaya Hidup Sehat Rasulullah

23 Juli 2022   00:21 Diperbarui: 23 Juli 2022   00:25 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nikmat sehat dalam kehidupan menempati posisi fundamental, Allah sangat mencintai hamba-Nya yang sehat atau tampil prima dalam beribadah kepada Allah.

Nikmat sehat merupakan nikmat yang pertama akan ditanyakan langsung kepada hamba-Nya di hari kiamat kelak.

Hal ini menunjukan bahwa Kesehatan adalah bagian dari ajaran agama yang dipelihara dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab.

Dalam diri Nabi Muhammad Saw merupakan sosok manusia yang dianugerahi nikmat sehat yang luar biasa karena sepanjang hidupnya.

Tidak heran bila beliau dikenal sebagai manusia paling sehat di muka bumi, pernyataan bahwa Rasulullah adalah manusia paling sehat di muka bumi hal itu diterima tanpa harus ada pertentangan karena Kesehatan bukan masalah siapa yang paling kuat atau memiliki durabilitas luar biasa dalam menjalani kehidupan ini.

Melainkan bagaimana kita mengikuti apa yang dicontohkan dan dipraktikkan Rasulullah selama hidupnya sehingga sedikit terkena penyakit.

Rasulullah jarang sakit bisa menjadi acuan untuk mengubah paradigma atau pola hidup yang sangat bergantung pada perawatan,karena beliau sendiri sangat menekankan  bahwa pencegahan lebih baik dari pada perawatan.

Jika ingin memperoleh Kesehatan pikiran dan mental,ikuti lah apa yang di sampaikan Rasulullah ketika menerima berbagai macam hinaan atau makian yang menyakitkan, maka pasti kita merasakan secorak kemukjizatan yang luar biasa dan tidak bisa tergantikan oleh apapun.

Sikap kita untuk mengendalikan emosi dan marah bisa menjadi langkah awal untuk cukup tingkat atau derajat Kesehatan dan kekusutan mewarnai hidup kita, karena tentu akan menimbulkan negatif bagi masa depan kita sendiri.

Rasulullah sendiri dalam hidupnnya tidak pernah marah karena beliau sadar akan sifat ini membawa kerugian yang amat besar ketika menyimpan amarah atau benci,ia akan memperoleh beragam kerugian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun