Mohon tunggu...
Yuda Y. Putra
Yuda Y. Putra Mohon Tunggu... Sales - Kita semua punya kengan yang indah di masa lalu, buktinya masih bisa kangen pada itu.

Mimpiku semalam, kau datang membawa seorang bayi di tanganmu, uh, tidak aku tidak mau. Bawa kembali!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Budi

20 September 2016   22:33 Diperbarui: 20 September 2016   22:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oh si budi yang malang,

oh si budi yang hitam kelam,

si budi yang besar perutnya,

banyak orang bilang itu tuberkulosis,

atau yang lain,

entah siapa yang tahu tentang patologi akalu bukan yang ahli,

oh si budi yang bagus budinya,

busung, lapar dan kehausan,

oh si budi yang adi manusia,

adi manusia yang tak lagi dicari,

dibuang dan dicemooh

oh sibudi yang malang,

hitam habis semua dagingnya,

tinggal kulit dan tulangnya,

yang besar hanya perutnya,

oh sibudi yang malang,

tak ada yang dapat menggemukkannya

bukan daging ayam atau kambing,

bukan juga sayuran atau buah anggur,

tidak ada satupun diantaranya yang dapat membuat gemuk sibudi,

si budi tetpa kurus kering keronta,

si budi adimanusia, 

si budi semakin mendekati ajal,

mati perlahan karena lapar dan kehausan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun