Rudal Iran Ke Israel.Sumber : CNN Media, https://edition.cnn.com
Pada awal Oktober 2024, Iran melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel. Selain itu, di waktu yang bersamaan, warga Israel juga diserang oleh beberapa orang bersenjata yang menyebabkan tewasnya 7 orang di Israel. Hal ini tentu tidak terlalu mengejutkan, karena ketegangan di Timur Tengah yang terjadi sejak tahun 2023 telah menciptakan serangkaian peristiwa yang melibatkan Iran dan Israel sehingga adanya konflik terbuka antara kedua negara tersebut hanya tinggal menunggu waktu.
Dengan adanya serangan rudal serta kelompok bersenjata yang diindikasikan didalangi oleh Iran, tentu kita akan bertanya apakah AS akan melakukan invasi secara langsung ke Iran, mengingat Israel merupakan sekutu dekat AS di kawasan Timur Tengah. Melihat dinamika geopolitik dunia saat ini, kemungkinan invasi atau serangan AS ke Iran secara langsung sangat kecil. Meskipun kehadiran militer AS di Timur Tengah meningkat di tahun 2024, akan tetapi serangan AS ke Iran secara langsung dapat dipastikan tidak akan dilakukan karena beberapa pertimbangan.
1. Â Â Ekskalasi Perang Ukraina.
AS dan NATO sejak tahun 2022 sudah disibukkan dengan invasi Rusia di Ukraina. Hal tersebut sudah dapat kita lihat dari banyaknya bantuan yang diberikan oleh AS dan negara-negara Eropa yang menjadi sekutu AS kepada Ukraina, baik dalam bentuk dana maupun persenjataan. Hal tersebut secara langsung telah mempengaruhi kestabilan ekonomi di beberapa negara Eropa. Belum lagi pada saat ini, beberapa negara Eropa dilanda konflik internal seperti Perancis dan Inggris. Hal ini tentu menjadikan negara-negara tersebut akan memprioritaskan pemulihan keamanan di dalam negeri dibandingkan dengan melakukan invasi atau operasi militer ke Iran untuk saat ini.
Perang Ukraina tentu menjadi hal yang menjadi masalah serius untuk AS dan negara-negara anggota NATO. Hal itu dikarenakan mereka harus menahan pengaruh kekuatan Rusia di kawasan Eropa Timur. Dan hingga saat ini perang di Ukraina belum menunjukkan tanda -- tanda berhenti.
2. Â Â Memanasnya Konflik di Asia Pasifik.
Situasi di Asia Pasifik tidak kalah menegangkan. Karena di kawasan Asia Pasifik Cina terus meningkatkan aktivitas dan kemampuan militernya. Hingga kemarin, pada bulan September 2024 Cina berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua di Samudra Pasifik. Selain mengancam AS, uji coba tersebut mengancam negara sekutu AS di Asia timur, khususnya Taiwan.
Memanasnya situasi geopolitik di Asia Pasifik diperparah dengan Korea Utara yang masih melakukan aktivitas pengembangan rudal dan persenjataan nuklirnya sehingga mengancam Korea Selatan yang juga merupakan sekutu AS. Kemudian ditambah lagi aktivitas militer Cina di Laut Cina Selatan. Kita ketahui bersama, selain memprovokasi Taiwan, Â Cina juga mengklaim Laut Cina Selatan sebagai wilayah teritorialnya sehingga menyebabkan timbulnya konflik dengan beberapa negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia dan Filipina. Dari serangkaian kejadian dan ketegangan di kawasan Asia Pasifik, tentu militer AS harus hadir demi melindungi sekutunya di kawasan Asia Pasifik dari aktivitas militer Cina.
3. Â Â Iran Merupakan Negara Kuat di Kawasan Timur Tengah.