Mohon tunggu...
Yuda Santosa
Yuda Santosa Mohon Tunggu... Apoteker - Nama saya Yuda Santosa sering di panggil Yuda, saya lahir di Tasikmalaya pada tanggal 12 April 1994 Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dan saya adalah Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Tasikmalaya, Institut Agama Islam Cipasung (IAIC).

Saya senang menulis dari mulai artikel, opini dan saya suka berargumen dengnan berbagai isu-isu yang terjadi, tentang kepribadian saya saya orangnya simpel, ramah mudah bergaul dan tentunya baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyederhanakan Hidup akan Membuat Hati Tenang

5 Januari 2022   18:12 Diperbarui: 5 Januari 2022   18:14 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah sederhana dan terus sederhanakanlah semuanya kesederhanaan akan membuatmu menghargai apa arti semuanaya kesederhanaan akan membuat ketenanngan, sederhana bukan berarti tidak menghargai hidup karna hakikat hidup adalah lupa akan segala kebaikan dan terus mengingat semua kesalahan agar kita sadar bahwasannya hidup bukan tentang siapa yang terbaik tetapi tentang siapa yang menebar kebaikan.

Terkadang kita berfikir ketika kita berbuat baik kita pun ingin balasan dari kebaikan kita, padahal dengan kita berfikir sederhana kebaikan itu akan datang tanpa kita berharap seperti itu karna hakikat nya Allah SWT tahu apa yang kita rasakan, Jadilah orang yang menyederhanakan pikiraan, prilaku dan kebiasaan, hiduplah dengan mengikuti alur cerita dan sekenarioNya dengan menyederhanakan segalanya semua akan terasa lebih ringan.

Ikhtiar dan dan do`a memeng milik kita tapi segala penentuan hanyalah milik Allah SWT, apa yang kita ikhtiarkan daan apa yang kita do`akan semoga sejalan drngan apa yang talah Allah STW tentuan nikmati saja prosesnya da perjalanannya karna di akhir kita akan menemukan denagan apa yang kita harapkan dan Allah SWT lebih tau apa yang terbaik menurut kita, karna apa yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT.

Kesempurnaan yang kita inginkan dan kita dambakan di dunia semuanya akan lenyap di makan waktu semuanya akan kembali kepada sang pemilik waktu yiaitu saang pencipta, sering kali kita mengeluh dengan keadaan yang kita lalui di dunia ini tanpa kita sadari bahwasanya semua yang kita keluhi itu adalah nikmat yang di berikan Allah SWT kepada kita, dan terkadang kita tidak merasa malu dengan segala pemberianNya kepada kita rasa syukur seakan tidak ada di setiap waktu yang kita lalui detik demi detik,  jam demi jam, hari demi hari,  minggu demi mimggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, masih untung kita di berikan nyawa hingga hari ini olehNya, apalah daya apa bila nyawa kita telah di ambil olehNya.

Semua hal yang kita lakukan di dunia ini, baik yang kecil ataupun besar pasti akan ada balasannya dan semua telah di tetapkan olehNya, hidup adalah pilihan seperti apa kita menjalani  hidup, itu terhagantung terhadap pilihan kita, tetapi orang yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kehidupan yang singkat orang cerdas akan memenfaatkan setiap detiknya untuk melakukan hal-hal yang baik bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain", Untuk itu jadikanlah hidup yang singkat ini sebagai ajang untuk mendulang beribu-ribu kebaikan.

Awal mula penciptaan manusia adalah dari tanah dan sifat tanah itu rendah, tapi terkadang manusia lupa dari mana mereka diciptakan seringkali kesombongan datang kepada mereka yang angkuh dengan kemewahan dunia, padahal kesombongan tidak akan mengangkat derajat di hadapan Allah SWT, justru Allah SWT murka dengan manusia yang sombong, yang pantas sombong itu hanyalah sangkhalik bukan sang makhluk, maka daripada itu hilangkanlah kesombongan dari diri kita karna hakikatnya kita hanyalah makhluk yang lemah dan tidak punya daya upaya dan kekuatan.

Terkadang sering muncul di benak pikiran kita untuk apa kita hidup untuk apa kita di ciptakan kalau nanti akan di matikan juga?, semua hal yang diciptakan oleh Allah SWT baik yang di bumi maupun yang di langitd dari dulu hingga sekarang kecil maupun besar tentunya dengan alasan-alasan tertentudan di balik penciptaanya pasti ada hikmah dibaliknya begitupun dengan diciptakannya manusia, manusia adalah makhluk yang kompleks/sempurna  dari sekian banyak mahkluk yang di ciptakan oleh Allah SWT, dari mulai bentuk fisik, akal/pemikiran, hati dan jiwa semua itu tidak akan di temuknan di dalam makhluk yang lain, adapun tujuan Allah SWT mencitaka manusia, setidakanya ada beberapa alasan ataupun tugas manusia hidup di alam dunia di dalam Al-Qur'an, yang pertama yaitu, untuk beribadah kepada Allah SWT

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Dan tugas yang kedua adalah untuk menjadi Khalifah, pemimpin atau pengganti di atas muka bumi ini sebagimana firnan Allah SWT.

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Semua hal yang di ciptakan oleh Allah SWT pasti akan musnah pasti akan kembali padaNya begitupun dengan  manusia, kematian yang kita takutkan yang kita lari daripadanya akan menghampiri kita pada waktu yang telah di tentukan apa yang kita miliki apa yang kita punya akan di ambil oleh pemiliknya yaitu Allah SWT, kematian adalah ujung dari kehidupan kita di dunia ini tetapi bukan akhir dari sebuah perjalanan manusia, perjalanan kita masih panjang dunia hanyalah baru tahap awal dan akhirat adalah kehidupan yang kekal dan abadi, manusia terkadang lupa dengan kematian yang padahal mati itu adalah hal yang pasti datang tanpa ruang dan waktu dan datangnyapun tiba-tiba tanpa memberi aba-aba.

Dan ketahuilah bahwasannya syarat mati itu buakanlah sakit, karna banyak orang yang sehatpun telah berpulang lebih awal, dan syarat mati itu bukanlah tua karna banayak orang-orang muda lebih dulu berpulang menjumpaiNya, orang yang punya kedudukan dan   berpangkat akan mati begitupun denga orang biasa, orang yang berilmupun mati begitupun orang yang awam. Rasulullah telah memberikan nasihat kepada kita, kata beliau "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,(5) Hidupmu sebelum datang matimu".

Perjalanan hidup memang susah di tebak kadang sedih kadang bahagia kadang menyakitkan kadang juga merasa terjaga semua telah di takar oleh sang pencipta ada saatnya kita terluka da ada saatnya kiata bahagia, Allah SWT tau mana yang terbaik buat kita yang terpenting bagi kita adalah Iiktiar dan do'a. Terkadang kita merasa leleh dengan masalah-masalah yang menimpa kita dan terkadang juga merasa tenang dengan solusi yang Allah SWT berikan kepada kita , berbagi macam masalah pasti ada solusi di dalamya dan satu masalah bisa di selesaikan dengan seribu solusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun