Karya-karya Dayu Bulan memang masih menyisakan pertanyaan cukup esensial berkaitan dengan kehidupan pribadinya. Seperti diungkapkan oleh Jean Couteau dalam memberikan sambutan untuk mengenang mendiang Dayu Bulan,Â
"Dayu Bulan bak komet di angkasa seni rupa. Begitu kita terpaku melihatnya muncul tiba-tiba, dia sudah menghilang tertelan lapis udara. Tetapi sesaat yang indah itu dia telah berbicara untuk jutaan wanita, tentang kesepian kaumnya".
Lukisan-lukisan Dayu Bulan semakin membuat saya untuk merenung,  bahwa perasaannya melebihi aspek-aspek estetis yang telah dihadirkan secara  kasat mata.Â
Saya dapat melihat dengan jelas bagaimana rasa dan perasaannya menjadi satu elemen yang tak terpisahkan dalam kronika  sebagai dirinya serta lingkungan di sekitarnya. [Yudha Bantono, Geriya Gede Keniten Sanur 26/1/2022]