Pameran seni rupa sejak pandemic Covid 19 ditandai dengan gejala apa yang disebut  peristiwa menikmati seni secara virtual. Pameran seni rupa yang sebelumnya dapat dinikmati dengan bertegur sapa dengan senimannya serta sesama pengunjungnya, kini hanya menunggu waktu untuk bisa berulang kembali bila pagebluk corona benar-benar sirna.
Selera pasar pun berubah, menurut beberapa sahabat saya yang juga kolektor lukisan, sama-sama mengatakan belum bisa menikmati pameran secara virtual, mungkin belum terbiasa atau sudah terbiasa menikmati karya secara langsung, dimana mata bisa meraba tekstur maupun warna aslinya.Â
Di tengah gejala perubahan ini, demi keselamatan serta berjalannya kegiatan seni rupa, maka pilihan pameran secara virtual adalah yang terbaik. Kalaupun harus mengunjungi galeri, maka pihak galeri harus tegas melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, kata Made Kaek pemilik Rumah Paros Art Gallery.Â
Setidaknya ada 86 peserta pameran yang ikut serta dengan latar belakang yang berbeda-beda. Bukan saja seniman dengan nama-nama yang biasa dijumpai dalam pameran seni rupa, namun deretan sahabatnya seperti konsul, penulis, arsitek, jurnalis, politikus, dokter, akademisi, dan lain sebagainya, baik yang tinggal di Indonesia maupun luar negeri.
Setiap peserta diberikan media kanvas dengan ukuran 30 x 30 Cm untuk direspon menjadi sebentuk karya seni rupa. Terkecuali bagi seniman yang berada di luar negeri dengan karya yang sudah ada.Â
Terlihat berbagai gagasan seniman atau pergulatan pemikiran sahabat-sahabat Made Kaek tertuang dalam beragam gaya maupun ekspresi. Kesemuanya memaknai secara visual dari gagasan yang disodorkan oleh pemilik Rumah Paros Art Gallery.
Pameran yang diselenggarakan di Rumah Paros Art Gallery ini berada di Banjar Palak, Sukawati, Gianyar. Pameran seni rupa ini telah mendorong adanya pemikiran betapa penting jalinan persahabatan dalam kemanusian di saat situasi sulit dengan pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya.Â
Upaya menerobos kejenuhan dari berita-berita bertambahnya jumlah positif penderita covid 19 dan kelesuan ekonomi terus dilakukan Made Kaek dengan merampungkan e-catalog atau katalog elektronik yang selanjutnya siap digelar pameran secara virtual.Â
Menurut Kaek sahabat seniman yang ikut dalam pameran ini Made Wianta, Nyoman Erawan, Made Budhiana, Dewa Putu Kantor, Wayan Kun Adnyana, Djaja Tjandra Kirana, Mangu Putra, Wayan Redika, Suklu, Made Wiradana, Ipong Purnama Sidhi dan seniman asal Swiss Stephan Spicher.Â