Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyelami Blossom Stephan Spicher

22 September 2018   12:52 Diperbarui: 26 September 2018   11:54 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya-karya seri Blossom Stephan Spicher saya ikuti sudah sejak lama. Mengamati berulang-ulang seri Blossom membuat saya semakin masuk untuk memahami pencarian dari perupa Basel Swiss ini.

Sesungguhnya minat Stephan Spicher terhadap Blossom bukan sebuah kebetulan, ia sangat paham benar mengamati proses mekarnya bunga. Ketika melakukan pengamatan sebagai bagian seni rupanya, Stephan telah melakukan eksplorasi kemana-mana. Dari negeri empat musim sampai tropis.

Saya masih ingat ketika ia sangat tertarik untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran di Banyuwangi, termasuk daerah tepian taman nasional itu untuk blusukan mengamati bunga-bunga tanaman liar, dari rumput sampai pepohonan tinggi.

Stephan mencatatnya, membuat drawing yang kemudian lahir menjelma dalam kanvas-kanvas besarnya. Bukan itu saja, ketika kehadirannya yang sangat sering di Bali maupun Jepang, ia pun tertarik pada sejumlah figur-figur bunga yang kemudian terus ia kembangkan.

Blossom, 2017, 130x100 Cm, mixed media on canvas | Dokpri
Blossom, 2017, 130x100 Cm, mixed media on canvas | Dokpri
Bagi Stephan, Blossom sangat menarik, karena bersama proses tumbuh, berkembang dan layu sejatinya adalah kesamaan dalam kehidupan makluk hidup.

Dalam peradaban kehidupan di dunia, alam dalam konteks mekar dan layu berarti kefanaan, tetapi juga sebuah kekuatan pembaruan. Perjalanan siklus tanpa akhir itu sekaligus menjadi fenomena alam.

Stephan menjelajah bukan saja melihat indahnya blossom maupun peristiwa layu serta gugurnya kelopak bunga ke tanah, ia dengan jeli mengamati pula adanya siklus kehidupan. Bagi Stephan Blossom adalah gambaran nyata dari siklus kelahiran, pertumbuhan, kematian, pembusukan dan reinkarnasi.

Blossom, 2017, 130x90 Cm, mixed media on canvas
Blossom, 2017, 130x90 Cm, mixed media on canvas
Karya-karya Stephan mengenai Blossom bisa dianggap sebagai catatan perjalanan menuju jati dirinya dalam memahami proses kehidupan. Karena dalam karya Blossom Stephan sadar mekar dan layu adalah bagian dari proses transformasi dan pembaruan organik yang komprehensif.

Stephan membahasakan setiap kuncup, bunga, dan buah dihadirkan sebagai metafora. Tentu, tantangan artistik paling tidak terletak pada membuat interpenetrasi terhadap multi tafsir dari karyanya secara utuh. Mulai dari pengamatan alam, ia mengubah proses dan fenomena yang terlihat dan tak terlihat menjadi sebuah realitas artistik baru dan pernyataan tentang kekuatan pertumbuhan dan pembusukan.

Blossom, 2017, 130x80 Cm, mixed media on canvas
Blossom, 2017, 130x80 Cm, mixed media on canvas
Blossom menurut Stephan hanya hidup selama durasi sesaat. Blossom hampir seperti snapshot dalam proses pertumbuhan dan pembusukan yang panjang.

Kebetulan di Blossom kebanyakan orang saat ini sudah merasakan adanya layu, dan dengan demikian telah banyak orang untuk melindungi dirinya dari tanda-tanda awal erosi dengan kosmetik sampai operasi plastik. Nampaknya apa yang disampaikan Stephan sadar atau tidak telah menjadi tren bisnis global dalam dunia kecantikan.

Menelusuri pemikiran Stephan, selalu membawa dialog pemikiran dari masa ke masa. Kenangan bawah sadar saya ketika mengikuti perkembangan karya Blossom sejak 12 tahun terakhir ini bahwa blossom terus menjadi bagian penggalian kreatif Stephan.

Stephan Spicher, doc. Penulis
Stephan Spicher, doc. Penulis
Urs Ramseyer, kurator sekaligus sahabatnya yang mengikuti perkembangan seri Blossom membandingkan hakekat blossom di Jepang dan China. Di Jepang disebut dengan hanami, yaitu penampilan bunga ceri. Tradisi yang berusia berabad-abad dengan penghormatan terhadap mekarnya sakura oleh orang Jepang dirayakan setiap musimnya.

Tetapi pada saat yang bersamaan mereka juga merenungkan sifat fana mekar di dalam hidupnya mereka sendiri. Sehingga, Blossom secara bersamaan adalah sebuah penggambaran untuk keindahan abadi serta kesementaraan dan sifat fana dari kehidupan.

Blossom, 2014, 200x200 Cm, mixed media on aluminum
Blossom, 2014, 200x200 Cm, mixed media on aluminum
Di Cina, aksara untuk "bunga yang mekar" adalah singkatan dari remaja, dan satu lagi untuk "jatuhnya bunga" adalah untuk mengatakan bahwa waktu remaja datang dan pergi. "Bunga berkembang dan bunga layu" - hua hua kai xie - adalah penggambaran yang berbicara tentang lingkaran kehidupan dan tentang kenyataan bahwa semua hal dalam hidup datang dan pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun