Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membaca Ulang Lukisan Barong-barong Dedok

15 November 2016   07:17 Diperbarui: 15 November 2016   23:24 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Say No to Corruption. Sumber: kalatida.com

Karya The Barong Unity. Sumber: kalatida.com
Karya The Barong Unity. Sumber: kalatida.com
Sebagai bagian dari upayanya menggarap beragam isu problematika sosial, saya melihat Dedok sangat berhasil dalam melahirkan karya yang kontekstual. Sebetulnya masih banyak karya lain dari Dedok yang memiliki muatan hampir senada. Namun yang cukup penting untuk saya catat, bahwa Dedok telah mampu menaklukkan ketegangan melalui sebuah laku jenaka yang mewakili dirinya atau orang lain, dan selanjutnya sukses menjadikan sebuah karya yang bermutu, cerdas dan mengugah individu harus bersikap. (Yudha Bantono, Bali, 14/11/2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun