Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Jalan Made Wianta

8 September 2016   22:32 Diperbarui: 9 September 2016   10:24 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Made Wianta, Photo Koleksi Seniman

Hal yang menarik lagi, setelah saya merenungkan peristiwa happening art itu, bahwa Wianta sudah terbiasa berada dalam wilayah ketegangan. Secara keseluruhan happening art Jalan adalah sebuah upaya penyajian yang lebih mengutamakan pesan pengalaman tragedi kemanusiaan, ketimbang seperti melihat karya lukisannya yang memiliki hubungan proses kreatif dari gagasan yang terperiode, diulang namun tetap berbicara pada tataran estetika yang berkonsep kuat.

Belajar dari cara berkesenian Made Wianta, kejadian itu tidaklah datang dengan sendirinya. Kejadian yang akan terjadi itu adalah suatu pencarian. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mendukung kejadian, minimal ia mengingatkan pada esensi yang memiliki kedalaman yaitu “perenungan”. Penggarapan projek berkeseniannya selanjutnya terus saya ikuti, mengalir dan memberikan kegembiraan perasaan, bahkan bisa membuat saya tertawa, termasuk menertawai apa saja. Seperti pada projek sungai Rhain di Basel tahun 2005, Wianta menyuruh saya mengamati perbedaan karakter air sungai Rhain setiap pagi, dan ini membuat saya tertawa, untuk apa Wianta menyuruh saya jauh-jauh dari Bali, hanya memotret air sungai. (Yudha Bantono, Merespon dan Mengingat Project Happening Art Jalan, Made Wianta, 2001).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun