DI TEMPATÂ para kreator pembuat layang-layang, tepi pantai atau hamparan lahan terbuka, serta waktu tepat bermain layang-layang adalah siklus aktivitas tahunan masyarakat Bali yang tak bisa ditinggalkan. Langit biru dengan semburat warna dan bentukan layang-layang adalah surga macam ragam seni aerodinamika.
Sanur International Kite Festival yang merupakan salah satu program unggulan Sanur Village Festival, setiap perhelatannya selalu banyak menyedot perhatian penghobi dan penikmat layang-layang. Tidak tanggung bukan hanya pelayang Bali, pelayang nasional bahkan internasional seperti Amerika, Swedia, Jerman, Prancis, Belanda, Australia, New Zeland, Cina, Korea, India, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Singapura, tahun-tahun sebelumnya ambil bagian menghiasi langit Sanur.
Sanur yang telah menjadi tempat ajang bergengsi event lanyang-layang, berhasil mencatatkan sebagai tempat sirkuit event layang-layang dunia. Maka tidak berlebihan dalam lima tahun terakhir pelaksanaan SVF yang mulanya hanya Sanur Kite Festival telah menjelma menjadi Sanur International Kite Festival.
Sangat menarik perhelatan festival layang-layang berstandart internasional ini, bahwa ada dialog penting yang tercipta antar lintas bangsa yang memiliki kultur dalam merespon angin melalui layang-layang. Dialog yang menghasilkan gagasan intercultural semakin mempertegas bahwa Sanur Village Festival menjadi jembatan yang mempertemukan beragam budaya dunia.
Moment yang sangat luar biasa ini dapat diabadikan melalui bidikan fotografi. Pengunjung Sanur Village Festival dapat melihat secara dekat bagaimana detil layang-layang yang bisa memberikan decak rasa kagum. Untaian kerangka dari bambu sampai materi serat fiber, dari materi kertas, kain sampai daun, dapat terbang, seimbang, menari-nari mengikuti gerakan angin.
Dewa Rare Angon adalah Dewa layang-layang, maka di Bali layang-layang sebagian ada yang disakralkan atau sebagai benda magis, dimana sebagai manifestasi dewa harus diberi sesaji dan disembahyangi sebelum layang-layang ini dinaikkan.
Alunan gambelan bertalu-talu anak-anak, tua muda mengambil perannya, mereka bersukacita, merangkai layang-layang, menyiapkan untuk terbang, menarik tali, semua dilakukan penuh keriangan. Layang-layang adalah ruang ekspresi budaya, Sanur Village Festival tahun 2016 yang akan digelar pada 24-28 Agustus menyediangan latar angkasa, ekspresi seni aerodinamika yang takjub tiada tara.Â
(Yudha Bantono, SVF 2016).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H