Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sanur Village Festival, Festival Desa Selera Dunia

17 Juni 2016   13:41 Diperbarui: 17 Juni 2016   23:51 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung utama yang selalu ditonton ribuan orang.

KISAH secangkir kopi yang diseduh di venue Sanur Vilage Festival akan terasa lain bila pandangan mata turut termanjakan oleh program-program festival. Bayangkan perjalanan mengunjungi Bali di akhir bulan Agustus 2016 mendatang menjadi kunjungan yang berkualitas. Akan terasa suasana menikmati liburan dan dedikasi keramahan masyarakat Desa Sanur, bahwa dari merekalah pengunjung festival dapat menikmati secangkir kopi dengan cita rasa berlebih dari cultural night, food bazaar sampai jazz yang setiap hari silih berganti.

Berkelas bukan hanya penempatan nama bagi festival yang telah berjalan selama sebelas tahun. Sanur Village Festival hadir menjadi kebanggan Bali sebagai pengkayaan dalam memaknai keberagaman seni budaya, memberikan ruang kreatif, sekaligus perayaan kehidupan masyarakat dengan segala keramahan dan keterbukaannya. Bila merujuk dari festival-festival yang ada, Sanur Village Festival bisa dibilang festival yang independen serta mengadopsi keinginan dan kepentingan masyrakat yang sebagaian besar bertumpu pada sektor pariwisata.

Adanya ciri yang membedakan dengan festival-festival yang ada, Sanur Village Festival menunjukkan keunikan Desa Sanur menjadi daya ungkap untuk disampaikan pada dunia. Semula festival yang digagas pada tahun 2005 sebagai wujud bangkit dari tragedi Bom Bali II yang memporak-porandakan pariwisata Bali, kini seperti gadis cantik bersolek dengan penampilan yang menggoda terus berubah dan berbenah menjadi festival berkelas dunia.

Panggung utama yang selalu ditonton ribuan orang.
Panggung utama yang selalu ditonton ribuan orang.
Ketika daerah lain ramai membuat festival, bahkan mengadopsi model-model festival yang ada, Sanur Village Festival justru membranding “village” menjadi acuan dari kegiatan. Ini yang menjadi daya tarik bahwa SVF memiliki nilai lebih untuk dikunjungi sebagi festival yang berbeda dengan daerah lainnya.

Parade budaya yang ditempatkan pada pembukaan maupun penutupan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Para wisatawan bukan hanya melihat keberagaman budaya masyarakat Sanur, namun ia turut terlibat menjadi bagian dari parade. Suguhan food bazaar yang memberikan sentuhan beragam menu kulinari dari selera lokal sampai internasional hadir dalam gerai-gerai booth mewakili restaurant bintang lima. Mengenai selera tentu harus dibayar sepadan dengan harga tidak berlaku di ajang SVF, harga akan menjadi pertimbangan bahwa menikmati suguhan kulinari bintang lima membayar dengan harga yang terjangkau.

Malam seni budaya yang dihadirkan setiap malam menjadi perhatian bahwa festival ini memberikan pesona tiada habisnya. Aneka pagelaran seni tradisi Bali baik tradisi maupun modern, pertunjukan dari daerah nusantara, maupun negara sahabat juga hadir mengisi malam budaya. Jazz, regae, pop, maupun rock seperti jurnal musik yang bergantian mengisi halaman malam.

Ekspatriat dan wisatawan mancanegara pun ikut pawai budaya.
Ekspatriat dan wisatawan mancanegara pun ikut pawai budaya.
Semarak seni rupa, body painting, on the spot painting, ice carving, dan fruit caring yang kesemuanya meramu citraan festival bernuansa seni rupa mengisi bagian penting bahwa SVF sangat mengadopsi semangat Desa Sanur sebagai desa bermukimnya seniman sejak dulu.

Aneka lomba dan kompetisi dari olah raga marathon, triathlon, surfing, wind surfing, fishing competition, parade jukung serta olah raga air lainnya menjadi nilai tambah bahwa Pantai Sanur bisa dinikmati melebihi penyajian panorama alam yang tak terkalahkan. Menikmati pagi dengan jogging di jalanan Pantai Sanur akan terasa lebih bila turut berlatih asanas yoga bersama instruktur yoga ternama, dan secara bersama-sama dengan masyarakat Sanur tanpa harus membayar.

Bukan itu saja, bagi penghobby sepeda (biker) anda dapat menikmati perjalanan menikmati spot-spot indah Sanur  dari heritage, arsitektur puri, pasar tradisional, warung-warung makan maupun alam liar hutan mangrove.

Langit Sanur yang terang dengan hembusan angin muson timur pada bulan Agustus akan tertutup layang-layang yang bertaburan di atas langit. Layang-layang hadir menjadi bagian penting bahwa festival ini benar-benar membangun semangat desa yang menjadi tempat melayangkan layang-layang tradisi selalu di setiap musimnya. Sanur International Kite Festival dalam perhelatannya telah menjadi sirkuit penghobi layang-layang dunia. Penghobby layang-layang yang berasal dari Asia, Australia dan Eropa telah mengeksekusi agenda SVF menjadi festival layang-layang tingkat dunia.

Jukung race, salah satu kegatan SVF yang ditunggu penonton.
Jukung race, salah satu kegatan SVF yang ditunggu penonton.
Semangat memuliakan alam dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup juga menjadi identitas dari gerakan masyarakat Desa Sanur. Melalui SVF di perayaan tahunan ini melaksanakan beragam aksi program hijau seperti penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, beach clean up, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, eduksasi lingkungan hidup maupun kampanye hijau selalu dihadirkan dan dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun