Mohon tunggu...
Yuaning Putri Alidia
Yuaning Putri Alidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Statistika

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Statistika. Saya menyukai hal-hal yang berbau seni, angka, logika, dan bahasa. Saya juga merupakan pribadi yang suka belajar hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

[Opini] Waspada Penyalahgunaan dan Dampak Negatif Artificial Intelligence

25 Mei 2023   21:44 Diperbarui: 25 Mei 2023   21:57 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI (Artificial Intelligence)

Teknologi berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri lagi, bahkan manusia berlomba-lomba dalam menemukan inovasi teknologi terbarukan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Salah satu hasil inovasi teknologi yang sedang hangat dibicarakan adalah AI (Artificial Intelligence).

AI (Artificial Intelligence)  adalah kecerdasan buatan yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia sehari-hari. Contoh dari AI sendiri adalah chatGPT, deepfake AI media sosial, search engine (mesin pencarian), aplikasi transportasi online, aplikasi online shoping dan masih banyak lainnya. 

Produk-produk AI tersebut tidak bisa terpisahkan dari manusia karena hampir setiap hari AI digunakan sebagai sarana hiburan, sumber informasi, sumber ide dan konsep-konsep tugas, sarana transportasi, alat pembayaran, dan masih banyak lagi. 

Populernya ChatGPT , Deepfake AI Akhir-akhir Ini

Akhir-Akhir ini, banyak sekali orang-orang membahas tentang AI, terutama aplikasi chatGPT. ChatGPT sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh perusahan OpenAI dengan memanfaatkan AI (Artificial Intelligence). 

Aplikasi ini dinilai sangat membantu manusia dalam menemukan ide-ide untuk tugas maupun content, mengingat sekarang banyak sekali content creator. Selain sebagai sumber ide, chatGPT juga digunakan untuk memberikan saran kehidupan, menjawab soal-soal rumit, menerjemahkan suatu teks, bahkan membuatkan essay bagi penggunanya.

Selain chatGPT, Aplikasi deepfake AI juga sama populernya akhir-akhir ini. Aplikasi ini dapat mengubah wajah dan suara di dalam suatu video sesuai keinginan penggunanya. 

Misalnya saja, beberapa minggu yang lalu ada yang mengubah suara penyanyi asli dengan suara presiden, penyanyi populer, dan artis K-pop hanya untuk mendengarkan mereka menyanyikan lagu Indonesia.

Maraknya penyalahgunaan AI 

Berdasarkan contoh-contoh di atas mungkin bisa dibayangkan betapa hebatnya AI dalam memecahkan persoalan manusia maupun sebagai sarana hiburan, namun perlu diketahui tidak semua orang menggunakan AI dengan bijak. 

Masih banyak orang yang menyalahgunakan fungsi AI untuk melancarkan aksi-aksi kriminal, seperti menyalahgunakan fitur pengubah suara untuk menipu orang-orang agar mendapatkan uang (scamming), menggunakan fitur pengubah wajah agar terlihat lebih menarik supaya bisa memikat hati korban penipuan, pencurian data pribadi untuk dijual, serangan cyber nasional maupun internasional, dan masih banyak lainnya.

Sebuah artikel menuturkan mengenai sebuah laporan yang ditulis oleh 26 ahli AI dari Universitas Oxford, Cambridge, dan berbagai institut serupa, AI dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang mengancam keamanan di level nasional hingga internasional. 

Selain itu, Dr Sean O heigeartaigh, pakar AI dari Cambridge yang juga turut menulis laporan tersebut, menyatakan jika tidak ada persiapan yang matang dari individu hingga pemerintah di seluruh dunia terhadap ancaman ini, maka kejahatan siber dan kejahatan berteknologi canggih akan terus tumbuh secara pesat.

Salah satu hal yang paling dikhawatirkan dalam penyalahgunaan AI di masa mendatang adalah penyalahgunaan AI yang melibatkan senjata yang bisa mengancam kehidupan umat manusia.

Dampak Negatif AI bagi Manusia

1.   Penggantian Pekerjaan

AI dapat menggantikan pekerja manusia dalam beberapa bidang. Kemampuan AI untuk otomatisasi dan pemrosesan data yang cepat bisa mengakibatkan pengurangan tenaga kerja manusia. Ini dapat berdampak pada pengangguran dan ketimpangan ekonomi jika tidak dielola dengan baik.

2.  Bias dan Diskriminasi

AI cenderung merefleksikan bias manusia yang terdapat dalam data pelatihan mereka. Hal ini bisa mengakibatkan diskriminasi dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada AI. Misalnya, sistem pengambilan keputusan AI dalam perusahaan dapat mengabaikan atau memperkuat ketidaksetaraan yang sudah ada.

3.  Privasi dan Keamanan Data

Penggunaan AI melibatkan pengumpulan dan analisis data yang besar. Ini dapat menimbulkan masalah privasi jika data pribadi yang sensitif tidak diolah atau disimpan dengan aman. Penyalahgunaan atau pelanggaran keamanan data dapat mengakibatkan kerugian yang serius bagi individu dan masyarakat. 

4.  Ketidaktransparan

Beberapa sistem AI, seperti deep learning neural networks, bisa sangat kompleks dan sulit dipahami bahkan oleh para ahli. Ini menyebabkan kurangnya transparansi dalam cara sistem AI membuat keputusan. Kurangnya pemahaman ini dapat menghambat adopsi AI yang lebih luas dan juga meningkatkan risiko kesalahan atau keputusan yang tidak adil.

5.  Ketergantungan

Ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat mengurangi keterampilan manusia dalam beberapa bidang. Jika manusia terlalu bergantung pada AI untuk tugas-tugas kritis, seperti pengambilan keputusan medis, mereka mungkin kehilangan kemampuan untuk melakukannya secara mandiri jika sistem AI mengalami kegagalan atau kesalahan.

Bagaimana Menyikapi Perkembangan AI 

1.   Pendidikan dan Kesadaran

Meningkatkan pemahaman tentang AI, baik bagi individu maupun masyarakat secara umum. Dalam hal ini, pendidikan dan kesadaran tentang potensi dan risiko AI penting agar orang dapat mengambil keputusan yang informan dan memahami dampaknya.

2.  Kebijakan dan Regulasi

Mengembangkan kebijakan dan regulasi yang memastikan penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab. Regulasi yang jelas dan tegas dapat membantu melindungi privasi, mencegah diskriminasi, dan menetapkan batasan dalam penggunaan AI yang dapat membahayakan atau mengancam keamanan.

3.  Keamanan Data dan Privasi

Memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan digunakan oleh sistem AI diolah dan disimpan dengan aman. Perlindungan privasi dan keamanan data harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan implementasi AI. 

4.  Pengawasan dan Transparansi

Mengembangkan mekanisme pengawasan yang memastikan bahwa sistem AI beroperasi secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini dapat mencakup audit sistem, dokumentasi keputusan yang dihasilkan oleh AI, dan memperkuat pemahaman tentang bagaimana sistem AI bekerja. 

5.  Etika dalam Pengembangan AI

Memasukkan prinsip etika dalam pengembangan AI, termasuk keadilan, transparansi, akuntabilitas, dan pertimbangan atas dampak sosial. Tim pengembang AI harus mengambil langkah-langkah untuk menghindari bias dan diskriminasi dalam sistem yang mereka bangun. 


AI(Artificial Inteligence) yang sedang hangat dibicarakan karena berbagai manfaat yang dihasilkannya. Beberapa aplikasi AI dapat membantu memecahkan permasalahan yang rumit dan masih banyak lagi. Selain memberikan manfaat, aplikasi AI juga berbahaya karena bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan memberikan dampat negatif bagi manusia itu sendiri.

Manusia seharusnya bijak dalam menggunakan teknologi canggih AI ini agar semua semuanya bisa merasakan manfaatnya tanpa rasa khawatir dalam menggunakannya. Selain itu, pengelola apliksi AI juga harus meningkatkan pengawasan kemanan serta tranparansi dari aplikasi AI itu sendiri.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun