Mohon tunggu...
Yuanita Zaskiawan
Yuanita Zaskiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa Smpn 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberuntungan dan Risiko adalah Bersaudara? Dua Hubungan Ini Saling Berhubungan Kuat bagi Finansial

26 November 2023   11:35 Diperbarui: 26 November 2023   11:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Halo kompasianers
Risiko dan keberuntungan adalah dua sisi koin yang sama.

Itu bukan masalah gampang. Kesukaran mengenali apa itu keberuntungan, apa itu keahlian, dan apa itu risiko adalah salah satu masalah terbesar yang kita hadapi ketika mencoba belajar mengenai cara terbaik mengelola uang.

Namun dua hal bisa mengarahkan Anda dengan lebih baik.

•Hati-hati dengan siapa yang Anda puji dan kagumi. Hati- hati dengan siapa yang Anda remehkan dan hindari.

Atau, hati-hati saja kalau menganggap bahwa 100% hasil bisa dikaitkan dengan upaya dan keputusan. Sesudah putra saya lahir, saya menulis surat untuk dia, sebagian isinya:

"Beberapa orang lahir di keluarga yang mengutamakan pendidikan, yang lain lahir di keluarga yang tak peduli pendidikan. Beberapa lahir di ekonomi yang tumbuh pesat dan mendorong wiraswasta; yang lahir pada masa perang dan kesulitan. Saya ingin kamu berhasil, dan saya ingin kamu berusaha agar berhasil. Namun sadarilah bahwa tak semua keberhasilan disebabkan kerja keras, dan tak semua kemiskinan disebabkan kemalasan. Ingat itu ketika menilai orang, termasuk dirinya sendiri."

•Oleh karena itu, kurangi fokus ke individu tertentu dan studi kasus, tambah fokus ke pola umum.

Mempelajari orang tertentu bisa berbahaya karena kita cenderung mempelajari contoh ekstrem-miliarder, CEO, atau kegagalan besar yang mendominasi berita-dan contoh ekstrem sering kali adalah yang paling tidak bisa ditiru di situasi lain, karena kompleksitasnya. Makin ekstrem suatu hasil, makin kecil kemungkinan kita bisa menerapkan pelajaran darinya di kehidupan sehari-hari, karena makin besar kemungkinan hasilnya dipengaruhi keberuntungan atau risiko ekstrem.

Anda akan lebih dekat ke pelajaran yang bisa diterapkan dengan mencari pola umum keberhasilan dan kegagalan. Makin lazim polanya, makin bisa dipakai dalam hidup Anda. Mencoba meninu keberhasilan Investasi Warren Buffett itu sukar, karena hail Buffett sangat ekstrem sehingga peran keberuntungan dalam hidupnya mungkin besar, dan keberuntungan bukan sesuatu yang bisa ditiru. Namun menyadari bahwa orang yang punya kendali atas waktunya sendiri, seperti akan kita lihat di Bab 7, cenderung lebih bahagia dalam hidup adalah pengamatan yang cukup luas dan umum sehingga Anda bisa melakukan sesuatu mengenainya. Ahli sejarah favorit saya, Frederick Lewis Allen, menghabiskan kariernya menggambarkan kehidupan rata-rata orang Amerika-

bagaimana mereka hidup, bagaimana mereka berubah, apa pekerjaan mereka, apa makan malam mereka, dan lain-lain. Ada lebih banyak pelajaran relevan yang didapat dari jenis pengamatan luas itu daripada mempelajari hal-hal ekstrem yang cenderung mendominasi berita.

Gates pernah berkata, "Keberhasilan adalah guru yang payah membuat orang pandai berpikir dia tak bisa kalah." Ketika keadaan sedang sangat bagus, sadari bahwa itu

tak sebagus yang Anda pikirkan. Anda tidak tak terkalahkan. dan jika Anda mengakui bahwa keberuntungan memberikan keberhasilan kepada Anda, maka Anda harus percaya saudaranya keberuntungan, risiko, yang bisa memutarballkkan cerita Anda dengan sama cepatnya.

Namun itu juga berlaku ke arah sebaliknya.

Kegagalan bisa menjadi guru yang payah, karena membuat orang pandal berpikir keputusannya buruk, padahal kadang mereka sekadar sial. Trik menghadapi kegagalan adalah menata kehidupan finansial sedemikian rupa sehingga satu investasi buruk di sini satu kegagalan mencapai tujuan finansial di sana tak membuat Anda habis, dan Anda masih bisa terus bermain sampai beruntung. Namun yang lebih penting adalah bahwa sebagaimana kita

mengakui peran keberuntungan dalam keberhasilan, peran risiko berarti kita harus memaafkan diri dan memberi ruang untuk pengertian ketika menilai kegagalan.

Tak ada yang sebagus atau sejelek kelihatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun