Kerupuk umumnya hanya terbuat dari tepung terigu dan tepung tapioka yang dicampurkan. Namun, di zaman yang sudah maju ini, para pelaku usaha mulai berkreasi dalam produknya menjadi lebih menarik dan inovatif. Salah satu contohnya yakni dengan memanfaatkan telur asin. Apalagi era pandemi ini mengharuskan masyarakat banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga harus menyiapkan stok makanan lebih banyak, seperti contohnya camilan.
Adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak bagi pelaku usaha dikarenakan pembatasan aktivitas yang menyebabkan pendapatan menurun di era pandemi COVID-19 ini. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan tema Back to Village 3 (BTV 3) merupakan program mata kuliah dari Universitas Jember yang dilakukannya KKN di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu tindakan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 saat ini.
Usaha kerupuk telur asin milik Ibu Aini ini kurang dikenal oleh masyarakat karena strategi pemasaran yang digunakan kurang efektif dan kurangnya inovasi pada produk. Hal ini dikarenakan beliau kurang memahami penggunaan platform digital sebagai media pemasaran dan kurangnya informasi tentang produk yang sedang digemari masyarakat saat ini. “Pendampingan UMKM ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha supaya dapat bertahan di era pandemi. Cara yang dilakukan dengan menginovasi produk lebih menarik dan memasarkannya melalui digital marketing akan memudahkan pelaku usaha ketika berdagang,” jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H