Mohon tunggu...
Yuanita Riswanti
Yuanita Riswanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - fais ce que tu veux!

just wish for a happy life

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Telur Asin Dibuat Kerupuk? KKN BTV 3 Universitas Jember Kelompok 28 Dampingi Pembuatan Camilan Gurih Enak di Masa Pandemi

29 Agustus 2021   21:30 Diperbarui: 30 Agustus 2021   14:04 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerupuk umumnya hanya terbuat dari tepung terigu dan tepung tapioka yang dicampurkan. Namun, di zaman yang sudah maju ini, para pelaku usaha mulai berkreasi dalam produknya menjadi lebih menarik dan inovatif. Salah satu contohnya yakni dengan memanfaatkan telur asin. Apalagi era pandemi ini mengharuskan masyarakat banyak melakukan kegiatan di rumah sehingga harus menyiapkan stok makanan lebih banyak, seperti contohnya camilan.

Adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak bagi pelaku usaha dikarenakan pembatasan aktivitas yang menyebabkan pendapatan menurun di era pandemi COVID-19 ini. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan tema Back to Village 3 (BTV 3) merupakan program mata kuliah dari Universitas Jember yang dilakukannya KKN di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu tindakan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 saat ini.

pelaku-umkm-kerupuk-telur-asin-612c82e206310e7b71266aa4.jpg
pelaku-umkm-kerupuk-telur-asin-612c82e206310e7b71266aa4.jpg
KKN BTV 3 dilaksanakan dari tanggal 11 Agustus – 9 September 2021 yang setiap minggunya memiliki program kerja yang berbeda. Berbagai cara yang dilakukan misalnya dengan cara pendampingan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), baik dalam inovasi produknya dan pemasaran secara online. Salah satu kegiatan KKN ini dilaksanakan di Kelurahan Antirogo, Jember oleh Yuanita Riswanti. Mahasiswa jurusan teknologi pertanian tersebut mendampingi pedagang UMKM kerupuk telur asin.

Usaha kerupuk telur asin milik Ibu Aini ini kurang dikenal oleh masyarakat karena strategi pemasaran yang digunakan kurang efektif dan kurangnya inovasi pada produk. Hal ini dikarenakan beliau kurang memahami penggunaan platform digital sebagai media pemasaran dan kurangnya informasi tentang produk yang sedang digemari masyarakat saat ini. “Pendampingan UMKM ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha supaya dapat bertahan di era pandemi. Cara yang dilakukan dengan menginovasi produk lebih menarik dan memasarkannya melalui digital marketing akan memudahkan pelaku usaha ketika berdagang,” jelasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun