Mohon tunggu...
Puisi

Putik Ilalang Sunyi

1 Maret 2018   10:15 Diperbarui: 1 Maret 2018   10:19 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

membekam sunyi

meramu luka ketika ia harus menatap dunia

seuntai nama sebatas kenang

menurut kekata, yang kini jatuh pada tubir atas nama pengakuan

sebatas rindu yang mengarca,

menjadi gumpalan salju,

melapisi dinding hati

memeluk kelopak edelwais yang tak lagi bernyawa

ia berjalan, menyisir bantaran sungai yara

dan masih berharap

musim luruh akan hadir tahun ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun