Mohon tunggu...
Ayu Putri Setyaningsih
Ayu Putri Setyaningsih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang

Percaya pada diri sendiri, tanpa merasa hebat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran "KOMIK" pada Pembelajaran Matematika Materi "Sudut"

11 Mei 2020   20:16 Diperbarui: 21 Juni 2021   16:48 2625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang terus berkembang seiring berkembangnya zaman. Penggunaan matematika selalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sejak sekolah dasar matematika telah menjadi salah satu bidang studi yang wajib dipelajari. 

Pada tahapan sekolah dasar perkembangan siswa masih sulit untuk memahami sesuatu yang dinilai tak nyata atau sulit untuk dibayangkan. Sehingga banyak siswa yang merasa sulit dan jenuh dalam mempelajari matematika.

Siswa cenderung merasa bosan dan tak dapat mencerna inti dari pembelajaran jika pembelajaran dilakukan secara konvensional seperti metode cramah dan diskusi. 

Penggunaan media pembelajaran, dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi kejenuhan dan kesulitan dalam memahami matematika. 

Guru diharapkan dapat mengembangkan inovasi pembelajaran agar siswa dapat selalu memahami pembelajaran dengan baik. Inovasi sendiri merupakan hal yang sulit bagi kebanyakan guru. 

Tidak adanya inovasi dalam pembelajaran dapat menjadi permasalahan dalam pembelajaran sehingga tidak terciptanya lingkungan belajar yang aktif. 

Baca juga : Dampak Siswa Dalam Penggunaan Gadget pada Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Tetapi, dengan adanya kepedulian guru terhadap siswa adapun guru yang selalu mencoba berinovasi sesuai dengan rintangan yang dihadapi siswa.

Inovasi dapat berupa media, metode maupun bahan ajar. Pada masa pandemi seperti sekarang, pembelajaran daring yang sangat mendadak dapat menjadi rintangan bagi sebagian guru dan siswa. 

Pembelajaran berbasis pemberian tugas tak dapat memicu siswa untuk aktif mempelajari materi, terlebih tak ada pengawasan lebih lanjut. 

Inovasi yang dirasa dapat mengembangkan kreatifitas dan literasi siswa harus dimulai dari hal yang mudah untuk dibuat oleh guru yaitu media pembelajaran. 

ilustrasi komik
ilustrasi komik
Berbagai media pembelajaran yang bisa dibuat oleh guru, meliputi : video pembelajaran, powerpoint presentasi dan lain-lain. Untuk siswa sekolah dasar perlu dibuat sesederhana mungkin tanpa menghilangkan esensi dari materi. 

Komik dapat menjadi salah satu media yang dapat merangsang siswa dalam mempelajari materi matematika. 

Dengan alur cerita yang singkat, padat dan jelas siswa dapat dengan mudah memahami materi sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan adanya gambar-gambar yang menarik dan mudah dipahami karena diambil dari permasalahan kehidupan sehari-hari.

Baca juga : Peran Teknologi Melalui Informasi dalam Pembelajaran Daring di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Berikut contoh komik sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran matematika materi sudut (bentuk sudut dan cara menghitung sudut), komik dapat disajikan dalam bentuk cetak maupun digital. Sehingga dapat digunakan dalam segala situasi, seperti situasi pandemi saat ini. 

Komik "Bentuk-bentuk Sudut" (dok.istimewa)
Komik "Bentuk-bentuk Sudut" (dok.istimewa)
Komik "Cara menghitung sudut" (dok.istimewa)
Komik "Cara menghitung sudut" (dok.istimewa)
Dengan menjadikan komik sebagai media pembelajaran diharapkan siswa dapat menjadi tertarik dan semangat dalam mempelajari materi. 

Pembelajaran dengan media komik memang tidaklah banyak sekarang ini dibanding pada masa terdapat majalah yang menyajikan komik dan cerita-cerita menarik sebagai media pembelajaran dan hiburan di rumah menemani siswa seperti majalah "Bobo". 

Bobo sempat populer dikalangan generasi tahun 2000-an terlebih majalah tersebut dijadikan langganan seperti koran sehingga menampilkan komik-komik edukatif setiap minggunya sehingga tidak perlu repot membelinya karena langsung diantar ke rumah masing-masing.

Pada zaman masa kini, komik dapat diakses secara mudah secara digital tetapi tidak banyak yang menampilkan komik edukatif bagi siswa. Penggunaan komik cenderung ke arah cerita-cerita remaja mengenai kisah percintaan dan kehidupan. 

Baca juga : Pentingnya Kerja Sama Guru dan Orang Tua Murid dalam Melaksanakan Pembelajaran Daring

Siswa kini lebih senang menonton video di platform youtube dan lebih memilih untuk menonton video di youtube yang menampilkan kegiatan bermain seperti kartun atau vlog anak-anak, tetapi mereka tak bermain bebas selayaknya anak seusianya yang bermain di luar rumah bersama teman-teman dan hanya terpaku terhadap gawai selama berjam-jam. 

Saatnya untuk menumbuhkan kembali budaya literasi dengan membaca komik sebagai bahan bacaan dan tontonan secara visual yang ringan bagi siswa sembari mempelajari materi pembelajaran salah satunya matematika, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi. 

Ayu Putri Setyaningsih 

Mahasiswi, Universitas Singaperbangsa Karawang 

**FAIR USE**

Copyright Disclaimer under section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for “fair use” for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, education and research.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun