Mohon tunggu...
yohanes wahyono
yohanes wahyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tukang kebon greja .. di pesisir utara

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jangan Berharap Pemerintah Selesaikan Kisruh Bola

24 Maret 2012   04:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca Editorial Media Indonesia dan juga siaran Editorial Media Indonesia di MetroTv tadi padi sebenarnya sudah memberi gambaran yang kuat tentang situasi persepakbolaan nasional saat ini. Media mainstream sudah mulai berubah dan melihat mana yang punya niat baik dan mana yang haus kekuasaan.

Ketidak beranian Pemerintah dalam hal ini Menpora untuk mengakui PSSI sebagai lembaga yang legal menjadikan kelompok yang mengaku sebagai “penyelamat” merajalela. Keberpihakan KONI kepada kelompok “penyelamat” lebih mengacaukan lagi. KONI yang merupakan induk pembinaan olahraga di Indonesia rupanya juga sudah dikuasai oleh kelompok “penyelamat” olahraga Indonesia, terbukti adanya beberapa nama yang juga merupakan anggota “penyelamat” sepakbola di organisasi bentukan pemerintah itu. Tidak hanya berhenti disitu, rupanya akar “penyelamatan” juga sudah menjelajah hingga ke BAORI dan BOPI. Rupanya para “penyelamat” ini sudah memiliki rencana strategis yang disiapkan untuk menguasai system keolahragaan di Indonesia.

Jadi tak perlu berharap pada pemerintah (Mempora) maupun KONI, bahkan Presiden sekalipun, karena mereka peragu dan penakut untuk mengakui PSSI, justru mereka sedang mengelus organisasi siluman yang tidak berafiliasi ke AFC/FIFA dengan harapan yang siluman itu menjadi nyata. Padahal jika mereka mau seharusnya mereka bisa melarang sesuatu yang siluman/illegal sehingga hanya yang legal saja yang berjalan, tanpa harus menunggu keputusan FIFA.

Salam PSSI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun