Bukankah berbahaya apabila kita menilai tingkat sosial kita dari frekuensi kehadiran kita dalam media sosial? Anda bukan manusia sosial bila hanya bersosialisasi di balik layar komputer dan di atas keyboard. Bukan berarti teman anda banyak hanya karena anda memiliki 5000 koneksi. Seberapa nyata koneksi anda?Â
Sudahkah kita benar-benar jadi orang yang kritis di luar sana?Â
Akankah kita benar-benar bersimpatik terhadap kerabat yang tertimpa musibah, lebih dari sekedar emoticon :( atau gambar hati terbelah?
Kalau ditanya, saya juga tidak bisa lepas dari media sosial. Banyak hal-hal baik dari sekian anomali di atas yang menjadi candu. Kan sudah saya bilang, media sosial seperti nasi putih.
Maka tulisan ini adalah untuk instrospeksi diri saya sendiri.
---
(terimakasih ilustrasinya ehehe)Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H