Suatu hari, sembari membersihkan lensa-lensa manual yang saya miliki, saya berpikir apa lensa ini tidak bisa saya gunakan untuk memotret dengan handphone. Lensa manual itu sebutan untuk lensa yang dipakai kamera analog atau kamera yang masih menggunakan roll film. Lensa-lensa jadul gitulah.
Saya pun mencoba menjawab pertanyaan itu dengan mengujinya. Saya ke halaman rumah dengan membawa kamera handphone dan lensa manual. Yang saya gunakan adalah lensa Helios 44m-6 58mm. kalau handphonenya ga usah disebutin ya…
Lensa manual itu saya letakkan di kamera handphone. Saya menggunakan tangan kiri untuk memegangnya supaya tetap menempel. Awalnya, saya kaget. Kok obyek yang tampak di handphone hanya lingkaran kecil. Kok bisa? Saya baru sadar kalau kamera manualnya masih berada pada settingan bukaan kecil. Setelah saya pindahkan di bukaan lebar atau di angka paling kecil (di lensa saya itu bukaan terlebar di angka 2), barulah saya mendapatkan obyek yang sedikit lebih luas.
Meski muncul vignet yang lumayan parah, tetapi gambar yang dihasilkan masih bisa diedit untuk menghilangkan vignetnya itu. Sekali lagi, ini tergantung pada jenis handphone yang dipakai. Kalau kualitas ukuran gambar kecil, ya pasti akan kesulitan saat melakukan editing. Tapi kalau ukurannya cukup luas, cukup membantu ketika melakukan croping atau pemotongan yang sesuai dengan keinginan.
Karena mampu membesarkan obyek, ada efek sampingnya. Kalau menambahkan lensa manual di depan lensa handphone, kita tidak bisa memotret dari jauh. Jarak fokus menjadi demikian pendek. Mau tidak mau, kita harus mendekat ke obyek yang ingin kita foto. Harus ekstra hati-hati supaya obyek yang ingin kita foto tidak melarikan diri. Menurut banyak orang, untuk memotret macro emang dibutuhkan kesabaran ekstra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H