[caption id="attachment_297451" align="aligncenter" width="620" caption="robber dan tetesan embun di kala pagi"][/caption]
Membicarakan foto bagi penyuka fotografi selalu menarik. Berbagai sudut pandang bisa dikemukakan. Kesemuanya itu bisa menjadi sebuah pembelajaran yang memperluas cakrawala dunia fotografi. Tulisan ini sekedar berbagi pengalaman. Dalam tulisan ini tidak akan disharingkan bagaimana teknik memotret macro. Ada banyak teknik memotret yang telah dibuat.
Selalu menarik ketika melihat foto-foto serangga bernama Robber Fly. Robber Fly atau lalat pembunuh termasuk Famili Asilidae. Sebagai lalat pemburu, robber fly memiliki senjata andalan yaitu bagian moncong (semacam belalai) dan air liur. Moncong digunakan untuk menusukkan air liur yang mampu melumpuhkan mangsa sekaligus menjadi alat untuk menghisap mangsa yang sudah tidak berdaya tersebut.
[caption id="attachment_297452" align="aligncenter" width="620" caption="sang pemburu ulung"]
Ada berbagai jenis atau spesies dari lalat yang sangat gesit ini. Karenanya, tidak mudah menghasilkan foto serangga ini. Faktanya tidak semua tempat bisa kita jumpai jenis lalat pembunuh ini. langkkah pertama yang harus dibuat untuk mendapatkan foto serangga yang satu ini adalah dengan mencari tempat di mana jenis serangga ini berada. Biasanya, jenis ini banyak dijumpai di pelbagai tempat yang banyak terdapat tanaman perdu. Saya sendiri paling suka mencari di tempat-tempat yang terdapat perdu, pohon bambu, dan air. Sekali berjumpa dengan satu jenis saja, bisa dipastikan di tempat itu banyak terdapat jenis lalat pembunuh ini.
[caption id="attachment_297453" align="aligncenter" width="626" caption="nangkring"]
Untuk memastikannya, perlu berkali-kali mendatangi tempat itu dengan waktu yang berbeda-beda. Saya paling senang mengunjungi suatu tempat favorit saya berburu robber pada waktu pagi, pada kisaran pukul 6.20- 10.00.
Setelah mendapat lokasi di mana banyak terdapat Robber, kita tidak perlu tergesa-gesa ingin segera mendapatkan foto. Berburu jenis serangga ini membutuhkan kesabaran ekstra. Karena ukuran serangga ini termasuk kecil, mata kita harus jelalatan untuk menemukan serangga yang eksotik ini. meski mata jelalatan, namun gerakan tubuh tidak mengikuti. Semakin banyak gerakan yang dibuat, semakin sulit kita mendapatkan obyek buruan kita.
Ada dua hal yang sering saya buat, yaitu mendekat perlahan dan menunggu dengan sabar. Setelah mata menemukan obyek buruan, perlahan-lahan saya mendekati obyek itu. Jika perlu berhenti sebentar supaya tidak mengganggu obyek buruan. Lalu bergerak lagi mendekati obyek. Ketika hari semakin siang, serangga eksotik ini akan semakin aktif bergerak sembari mencari mangsanya. Jika sudah demikian, pergerakan perlahan pun bisa mejadi gangguan. Terbanglah obyek buruan. Untuk itu, saya akan diam dengan posisi enak untuk memotret. Dengan kesabaran, saya menunggu obyek datang mendekati. Ketika ada yang mendekat, saya tidak segera memotret namun membiarkannya saja hingga serangga merasa nyaman hinggap ditempatnya. Setelah itu, barulah saya melakukan eksekusi.
Ketika keberadaan tidak disertai dengan gerakan-gerakan tiba-tiba, si robber akan setia berada di tempatnya. Kalau sudah begitu, berbagai angle eksekusi bisa dilakukan. Pengalaman ini tidak hanya saya pakai ketika memotret Robber, namun selalu menjadi latihan terus menerus ketika memotret serangga lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H