Mohon tunggu...
Yesi Darasita
Yesi Darasita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Akuntansi Kelas A

ISFJ

Selanjutnya

Tutup

Financial

Factoring: Strategi Efisien Untuk Mengelola Piutang Perusahaan

24 Mei 2024   10:02 Diperbarui: 25 Mei 2024   11:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perusahaan adalah entitas ekonomi yang didirikan untuk melakukan kegiatan bisnis dengan tujuan memproduksi barang atau jasa, serta mencari keutungan. Perusahaan dapat beroperasi dalam berbagai sektor, mulai dari layanan, dagang hingga manufaktur. Sebagian besar untuk meningkatkan penjualan  maka Perusahaan dapat meningkaatkan persyaratan penjualan kepada pelanggan dengan cara kredit atau piutang.

Piutang merupakan jumlah uang atau nilai barang yang dikenakan oleh suatu entitas bisnis kepada pihak lain sebagai hasil dari transaksi bisnis yang belum dilakukan pembayaran atau pelunasan. Ini mencakup jumlah yang harus dibayarkan oleh pelanggan, pemasok, atau pihak lain kepada perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa. Pada umumnya pelunasan piutang telah ditetapkan diawal pada saat terjadinya transaksi tersebut, sehingga ketentuan-ketentuannya  tergantung kepada kesepakatan penjual dan pembeli.

Dalam mengelola piutang perusahaan tidak selalu berjalan dengan lancar, ada beberapa pihak yang terlambat dalam membayar atau bahkan tidak membayar. Lalu bagaiman jika terjadi kemacetan dalam pelunasannya? Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah solusinya, karena perusahaan factoring memberikan pelayanan berupa pengalihan piutang dari pihak terutang dengan pihak penghutang kepada lembaga factoring.

Usaha factoring ini pertama kali muncul melalui pemikiran orang-orang di Inggris pada tahun 1880-an. Dimana pada saat itu perusahaan-perusahaan inggris menjual produknya ke orang-orang Amerika, timbul masalah karena ternyata mereka tidak saling mengenal, menyebabkan  risiko tidak terbayarnya penjualan karena jarak yang sangat jauh. Kondisi inilah yang medorong perusahaan-perusahaan Inggris untuk menemukan solusi mengenai sistem penjualan yang sesuai. Akhirnya perusahaan-perusahaan tertentu mulai tertarik untuk bertindak sebagai mitra atau perantara antara penjual Inggris dan pembeli Amerika.

Dibawah ini adalah beberapa jenis jasa yang ditawarkan oleh lembaga factoring:

1. Full service factoring 

Memberikan jasa secara menyuluruh, baik jasa pembiayaan maupun non pembiayaan. Jasa pembiayaan ini berupa pemberian dana tunai kepada perusahaan dan membayar sebagaian nilai tagihan piutang yang berkisar 80%-90%. Sedangkan jasa non pembiayaan yaitu berupa pengelolaan dan administrasi piutang, penagihan, monitoring, layanan manajemen kredit dan penanganan piutang macet.

2. Bulk factoring 

Menyediakan layanan pembiayaan dan pemberitahuan tunggakan kepada pelanggan tanpa memberikan layanan lain seperti proteksi risiko piutang, administrasi penjualan, dan penagihan

3. Maturity factoring 

Memberikan jasa proteksi risiko piutang, administrasi penjualan secara menyeluruh, dan penagihan. Perlindungan risiko piutang diberikan oleh lembaga anjak piutang tanpa pembiayaan pelunasan piutang atau pembayaran di muka

4. Invoice discounting 

Penyediaan jasa pembiayaan saja, sedangkan jasa non pembiayaan sama sekali tidak diberikan oleh lembaga anjak piutang.

Pihak perusahaan dapat memilih di antara keempat jasa di atas yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.  Dengan adanya jasa dari perusahaan anjak piutang, perusahaan mendapatkan manfaat dari transaksi yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan arus kas

Lembaga anjak piutang membantu perusahaan meningkatkan arus kas dengan menerima pembayaran dari pelanggan dengan cepat. Dengan cara ini, perusahaan  memiliki lebih banyak uang tunai untuk digunakan pada operasi dan investasi sehari-hari.

2. Pengurangan risiko kredit

Dengan menggunakan layanan factoring, perusahaan dapat mengurangi risiko kredit yang terkait dengan tagihan pelanggan yang belum dibayar. Lembaga factoring akan menanggung risiko ini dan dengan demikian memberikan keamanan tambahan bagi perusahaan.

3. Peningkatan efisiensi administrasi

Perusahaan tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengelola pembayaran pelanggan mereka. Lembaga factoring akan mengelola proses ini dan membebaskan sumber daya perusahaan untuk fokus pada aspek lain dalam bisnis.

4. Layanan konsultasi keuangan

Beberapa lembaga anjak piutang juga menawarkan layanan konsultasi keuangan kepada perusahaan untuk membantu mereka dalam manajemen keuangan dan strategi bisnis.

Selain manfaat yang disebutkan di atas, masih banyak manfaat lainnya yang bisa dirasakan oleh penerima jasa anjak piutang ini. Oleh karena itu, perusahaan dapat melakukan transaksi jual beli secara kredit tanpa harus khawatir akan adanya kredit macet. Ada beberapa lembaga anjak piutang di Indonesia seperti Aditama Finance, PT IFS Capital dan terakhir SG Finance.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun