Hari-hari berikutnya beberapa teman perempuan mulai mendekat ke tempat aku bermain lalu turut membuat rumah-rumahan. Kami pun bermain tamu-tamuan yaitu saling berkunjung ke rumah masing-masing, dimana tokohnya dibuat dari lidi yang dipotong pendek. Pernah saat kami tengah seru bermain, tiba-tiba beberapa teman laki-laki menghampiri lalu menendangi rumah-rumahan kami. Teman-temanku menangis kencang sambil mengejar para pelaku. Sementara aku hanya bisa bengong dan bertanya-tanya, "Apa salah kami? Kok tega sih mengganggu orang yang lagi asik bermain?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H