Mohon tunggu...
Yeni Sahnaz
Yeni Sahnaz Mohon Tunggu... Penulis - Junior

Seorang lansia yang senang bertualang di belantara kata-kata dan tidak suka pakai kacamata kuda dalam menyelami makna kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Novel Sains Fiksi Satrio Wibowo Remaja 12 Tahun Akan Dirilis di ' Frankfurt Book Fair 2015 '

9 Juni 2013   00:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:19 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370712781509432236

Satrio Wibowo yang biasa dipanggil Bowo seorang pelajar SMP kelas satu berusia 12 tahun di Bogor pada tahun 2007 kerap dibully di sekolahnya karena dianggap aneh dan bodoh. Bahkan ibunda juga tak memahaminya hingga sering memarahi dan memukulnya. Lama ia memendam penderitaannya hingga sering sakit. Pada suatu malam di tengah sakit panasnya ibunda tersadar akan kesalahannya pada putranya, beliau lalu meminta Bowo untuk mengungkapkan isi hatinya.

Bowo lalu menulis di komputer hingga pagi hari. Ibunda tak menduga bila yang ditulis Bowo adalah novel sains fiksi dalam bahasa Inggris. Kecurigaan sempat terpikir, jangan-jangan hasil plagiat dari karya orang lain.Tentu saja mengherankan karena Bowo tak pernah ada yang mengajari menulis, les bahasa Inggris, tinggal di luar negeri atau pun bergaul dengan orang asing dan di rumah sehari-hari ia berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Dari hari ke hari Bowo tekun menulis tapi karena kesibukan sekolah dan sering sakit, ibunda membatasinya hanya pada akhir pekan saja. Waktu yang dipilih Bowo untuk menulis adalah dini hari dimulai dengan shalat malam dan diakhiri shalat subuh. Menurutnya pada malam hari ia mudah menangkap pesan-pesan alam.

Setelah begadang semalaman menulis,suatu pagi Bowo menunjukkan tulisannya yang berjumlah 450 halaman pada ibunda. Sains fiksi itu mengisahkan petualangan seorang remaja di dunia paralel dengan teknologi futuristik. Ia juga menyisipkan berbagai pesan moral, kritik sosial dan sensasi rasa thriller, haru dan jenaka .

Melihat kegigihan Bowo dalam menuntaskan novelnya, ibunda bergegas menawarkan kepada Penerbit, namun mereka menolak karena alasan pasar yang tidak mendukung. Bersyukur akhirnya sebuah Penerbit lainnya menaruh perhatian lalu menawarkan untuk menerbitkan dalam versi bahasa Indonesia dengan kata lain novel tersebut diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Bowo sempat ngotot pada ibunda, menurutnya ia menulis dalam bahasa Inggris karena ingin bukunya mengglobal dan pesan moralnya sampai ke seluruh masyarakat dunia bukan hanya di tanah air. Setelah dibujuk untuk mau menerima kesempatan yang ada di depan mata terlebih dahulu, akhirnya terbitlah novel berjudul “ The Chronicles of Willy Flarkies: Petualangan Memasuki Dunia Upside Down” diterbitkan oleh Imania.

Berkat novelnya Bowo akhirnya dikenal masyarakat luas. Banyak pihak media cetak dan elektronik meliputnya.Bahkan ia diminta menjadi dosen tamu di Magister Psikologi Universitas Indonesia, Unika Semarang serta menjadi narasumber di Seminar Nasional Anak Berbakat dan Ubud Writers & Readers Festival.

Pada saat itu Bowo sudah tak bersekolah formal lagi usai menuntaskanSMP, ia memutuskan untuk belajar sendiri di rumah karena tak ingin merepotkan ibunya yang sering dipanggil ke sekolah. Dengan menjalani homeschooling ia justru lebih leluasa mengeksplorasi berbagai minatnya pada berbagai hal seperti melukis yang pernah ia tampilkan di Pameran Lukisan anak di Galeri Nasional.

Seiring berjalannya waktu, Bowo tetap semangat menulis sequel novelnya. Ia pun tak lelah berdoa dan mencari peluang dengan menawarkan novelnya ke luar negeri namun belum mendapat respon positif.

Hingga pada suatu siang 7 Juni 2013 Bowo mendapat kabar yang sulit dipercaya dan nampak mustahil dari Penerbit terkemuka yang akan menerbitkan novelnya dalam bahasa Inggris dan akan disertakan dalam “ Frankfurt Book Fair 2015.

“ Jika kau bermimpi,berupayalah hingga dapat diwujudkan..”Itulah moto sederhana yang ditanamkan Bowo dalam hidupnya #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun