Mohon tunggu...
Ly Pratama
Ly Pratama Mohon Tunggu... lainnya -

I QUIT - The End - Bye Bye

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersirat Tangis Dalam Kata

25 Maret 2012   04:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi kudengarkan kata demi kata
Jeritan suara hati meruntuhkan jiwa
Bukan dariku tp darinya
Tapi mengapa aku yg teriris perih
Seakan aku. . . Seakan aku. . .
Terlupakan bagai debu tersapu angin
Terdudukku di kursi kayu tua ini
Sandarkan raga berharap terdengar olehnya
Senyum itu. . Tawa itu. .
Akankah menjadi kenangan yg terpinggirkan
Cerah siang ini menutupi bagian gelap yg tak
terlihat mata
Lewat tulisan ini bersama rangkaian tak seindah
pelangi
Dapatkah kau menerka sebuah arti yg sempat
tersirat
Sebelum hujan menghapusnya bekas yg telah
terlukis[caption id="attachment_170616" align="alignleft" width="1200" caption=""][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun