Sistem Rekomendasi yang Lebih Akurat dan Adil dengan Pendekatan ClayRS
Kemajuan teknologi telah mendorong terciptanya sistem rekomendasi yang semakin berperan dalam pengambilan keputusan pengguna di berbagai platform, mulai dari e-commerce hingga media sosial. Sistem rekomendasi ini, yang mendasari pengalaman pengguna di layanan seperti Netflix dan Amazon, semakin menunjukkan kebutuhan akan metode yang lebih akurat, transparan, dan dapat diandalkan. Salah satu solusi inovatif yang berhasil menarik perhatian dalam dunia penelitian adalah ClayRS, sebuah framework sistem rekomendasi berbasis pengetahuan yang diperkenalkan oleh para peneliti dari Universitas Bari Aldo Moro, yaitu Pasquale Lops, Marco Polignano, Cataldo Musto, Antonio Silletti, dan Giovanni Semeraro. ClayRS tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam membangun dan menguji berbagai algoritma rekomendasi, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan replikabilitas, sebuah faktor krusial untuk memastikan bahwa penelitian dapat diverifikasi dan diulang dalam pengaturan lain.
Diterbitkan pada Agustus 2023 di jurnal Information Systems, volume 119, ClayRS hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan representasi konten yang kompleks dan teknik rekomendasi yang lebih akurat. Mengingat persentase sistem rekomendasi yang memberi kontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan (antara 10% hingga 30%, menurut penelitian sebelumnya), ClayRS menawarkan potensi signifikan dalam meningkatkan daya saing bisnis berbasis data. ClayRS menyediakan dokumentasi otomatis yang memungkinkan seluruh eksperimen dapat dilacak dan diulang dengan detail parameter yang sama, meningkatkan akuntabilitas dan kualitas eksperimen. Berdasarkan data terbaru dalam ekosistem penelitian kecerdasan buatan, tahun 2022 pemerintah AS bahkan mengeluarkan memorandum untuk memastikan aksesibilitas publik terhadap data hasil penelitian, mengingat pentingnya akuntabilitas ini. Oleh karena itu, ClayRS berpotensi menjadi model unggul yang sesuai dengan standar ilmiah terkini dalam memastikan akurasi dan transparansi dalam rekomendasi berbasis pengetahuan.
***
ClayRS hadir dengan menawarkan pendekatan menyeluruh dalam sistem rekomendasi yang berbasis pengetahuan, menghadirkan nilai lebih dalam replikabilitas eksperimen dan akuntabilitas hasil. Dalam penelitiannya, Lops, Polignano, Musto, Silletti, dan Semeraro menunjukkan bahwa framework ini memiliki tiga modul utama: Content Analyzer, Recommender, dan Evaluator. Content Analyzer berperan penting dalam mengelola dan membangun representasi konten berbasis teknik pengetahuan terbaru, seperti embedding teks dari model Word2Vec dan GloVe, serta pemanfaatan grafik pengetahuan eksternal seperti DBpedia dan Wikidata. Modul ini dapat menerapkan beragam teknik Natural Language Processing (NLP) yang telah diintegrasikan, mulai dari tokenisasi hingga entitas pengenalan nama (NER), memungkinkan data untuk diproses secara mendalam sebelum rekomendasi dilakukan.
Selain itu, ClayRS menunjukkan kemampuan untuk menangani masalah-masalah umum dalam sistem rekomendasi berbasis konten. Dengan Content Analyzer, sistem ini dapat menyelesaikan tantangan "over-specialization" dan "cold start" yang sering dialami oleh sistem berbasis konten. Recommender, modul kedua dari framework ini, memungkinkan pemilihan algoritma sesuai kebutuhan, seperti Support Vector Classifier dan PageRank yang dipersonalisasi. Fleksibilitas ini sangat penting karena, dalam dunia nyata, rekomendasi yang sesuai konteks dan kebutuhan pengguna dapat meningkatkan efektivitas sistem hingga 20% dalam beberapa penelitian, terutama di bidang layanan hiburan dan e-commerce.
Evaluator pada ClayRS tidak hanya mengevaluasi rekomendasi dengan metrik akurasi seperti nDCG dan MRR, tetapi juga menyediakan metrik keadilan dan diversifikasi rekomendasi, seperti indeks Gini dan Coverage Katalog. Dalam pengujian menggunakan dataset MovieLens dan GoodBooks, ClayRS terbukti meningkatkan akurasi rekomendasi hingga beberapa poin persentase dibandingkan pendekatan lain. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem ini tidak hanya menyeimbangkan akurasi dengan keadilan distribusi rekomendasi, tetapi juga mempertahankan transparansi penuh dalam setiap tahap eksperimen. Fitur otomatisasi ClayRS untuk mendokumentasikan setiap konfigurasi dan hasil eksperimen membuatnya sangat mudah diakses dan diuji ulang oleh peneliti lain. Di era di mana akurasi dan transparansi menjadi tuntutan penting dalam rekomendasi berbasis AI, ClayRS menawarkan pendekatan yang sesuai dengan standar ilmiah modern, menjadikan framework ini salah satu inovasi paling berharga di tahun 2023 dalam bidang sistem rekomendasi.
***
ClayRS merupakan terobosan penting dalam penelitian sistem rekomendasi berbasis pengetahuan, menawarkan solusi atas tantangan replikabilitas dan akuntabilitas yang selama ini dihadapi. Dengan menyediakan pipeline yang terdokumentasi otomatis, ClayRS memungkinkan setiap eksperimen dilakukan dengan tingkat transparansi tinggi. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian, tetapi juga memudahkan praktisi dan akademisi untuk mengadopsi dan mengembangkan sistem rekomendasi yang lebih adil dan akurat. Data eksperimen dari Lops dan timnya menunjukkan bahwa ClayRS dapat meningkatkan akurasi hingga beberapa persen dan memperbaiki distribusi rekomendasi, menjadikannya contoh nyata aplikasi AI yang bertanggung jawab.
Dengan keunggulan yang ditawarkan, ClayRS tidak hanya menjadi alat penelitian yang kuat, tetapi juga memiliki potensi untuk diterapkan dalam industri. Keberadaan fitur yang memastikan akuntabilitas di setiap tahap dapat menjadi fondasi bagi perusahaan yang ingin membangun sistem rekomendasi yang transparan dan dapat dipercaya, terutama di era di mana data semakin menjadi faktor penentu kesuksesan bisnis. Secara keseluruhan, ClayRS berhasil menjadi framework yang tidak hanya inovatif secara teknis, tetapi juga mendukung peningkatan standar ilmiah dalam penelitian sistem rekomendasi.
Referensi
Lops, P., Polignano, M., Musto, C., Silletti, A., & Semeraro, G. (2023). ClayRS: An end-to-end framework for reproducible knowledge-aware recommender systems. Information Systems, 119, 102273. https://doi.org/10.1016/j.is.2023.102273
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H