Kegagalan implementasi sistem informasi di universitas-universitas negeri Iran, sebagaimana diuraikan oleh Kheybari et al. (2020), adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor manajerial, teknis, dan manusia. Dengan 64% proyek TI di Iran berakhir gagal, universitas-universitas ini kehilangan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi akademik dan administratif melalui teknologi. Ketidakcocokan perangkat lunak, kurangnya dukungan manajemen puncak, serta resistensi pengguna menjadi tantangan utama yang perlu segera diatasi.
Solusi untuk mengatasi masalah ini memerlukan perubahan mendasar dalam pendekatan manajemen proyek. Dukungan manajemen yang lebih baik, pengujian perangkat lunak yang lebih komprehensif, dan pelatihan pengguna yang memadai harus menjadi prioritas. Selain itu, kompleksitas proyek SI harus dikelola dengan lebih baik, mengingat bahwa tanpa perencanaan yang tepat, proyek-proyek ini akan terus mengalami keterlambatan dan kegagalan anggaran.
Untuk masa depan, universitas perlu berinvestasi tidak hanya pada teknologi, tetapi juga pada strategi implementasi yang matang, yang mencakup keterlibatan semua pemangku kepentingan, dari manajemen hingga pengguna akhir. Dengan perencanaan dan eksekusi yang lebih baik, sistem informasi dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam memodernisasi pendidikan tinggi di Iran.
Referensi
Kheybari, S., Rezaie, F. M., Naji, S. A., Javdanmehr, M., & Rezaei, J. (2020). Evaluation of factors contributing to the failure of information systems in public universities: The case of Iran. Information Systems, 92, 101534. https://doi.org/10.1016/j.is.2020.101534
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H