Merasa diri jauh dari bahagia? Rumah ramai tapi terasa sepi? Atau punya tetangga tapi terasa hidup sendiri-sendiri?
Mungkin ada yang salah dengan diri kita! Padahal orang yang nggak punya tetangga pingin tahu bagaimana rasanya.
Kalau kita sebagai pendatang, wajarlah kita yang berkenalan terlebih dulu dan berbasa-basi ngobrol.
Kalau tetangga kita orang baru, tak ada salahnya kita yang bersilaturahmi dulu kalau mereka super sibuk.
Bisa kok dengan ngobrol kita tahu, tetangga kita orangnya gimana; enakan atau egois?Â
Nah, salah satu mendekat dengan tetangga adalah membeli dagangan mereka. Bisa saja kita baru tahu ternyata tetangga kita penjual online yang tak pernah terlihat barang dagangannya.
Dengan kenal dan ngobrol bisa lanjut transaksi! Atau bisa jadi, tetangga kita buka warung kecil-kecilan. Ini modal kita dekat dengannya.
Ada pahala dan kedekatan hati di sana. Ada kerukunan dan kasih sayang yang bakal terjalin kalau kita rajin beli dagangan dia.
Kita bisa atur dong, yang mana bisa kita beli di tetangga ya nggak usah beli di supermarket. Itung-itung bagi rezeki. Bagi bahagia.
Beli Berarti  Silaturahmi.
Kalau kita sering mampir ke minimarket itu kan cuma sekedar transaksi jual-beli. Paling lama nunggu anak habiskan jajan di terasnya itu, setelahnya pasti pulang!Â
Beda dong kalau kita beli ke tetangga. Kadang mungkin pas kita buru-buru cuma beli micin langsung pulang, alasannya masakan takut gosong! Tapi banyak luangmu untuk bisa ngobrol sambil belanja itu.
Nah, momen kita beli itu bisa jadi ajang silaturahmi yang tak sengaja. Siapa tahu dia punya rezeki, kita cuma beli gula eh ternyata dikasih juga pisang goreng!
Beli Berarti Meringankan BebannyaÂ
Bisa jadi uang pembelian kita adalah sesuatu yang ditunggu untuk membayar uang sekolah anaknya!
 Banyak tetangga sungkan untuk meminta atau meminjam ke kita. Dengan usaha kecil-kecilan itu salah satu cara dia menutupi masalah itu. Maka saat tetangganya membeli ada harapan di hatinya, dia bisa mengatasi masalah itu.
Ingat, Beli itu Bukan Utang!
Kalau kita berniat berbuat baik dengan tetangga, tolong jangan utang.Â
Kita sendiri kalau sedang pas-pasan terus ada orang yang mau utang/pinjam, bagaimana perasaan kita? Mau bantu, kasihan, tapi kita juga sedang butuh!
Maka, kalau warung kecil-kecilan tetangga kita utang, kasihan mereka. Sekali dua kali boleh lah dalam kondisi terpaksa, setelah kita ada rezeki, gajian, cepat kita bayar utang itu!
Apa perasaan kita kalau tetangga mengeluhkan warung kecilnya dagangan habis, modal habis gara-gara banyak orang yang utang!
Berbuat baik itu mudah, semudah membeli dagangan tetangga. Mudahkan urusan dia, insyaallah kita juga diberikan kemudahan.
-----000-----
Pagak-Malang, 20-02-23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H