Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Notif di Luar Jam Kerja, "Maaf Bos, Tidak Bisa!"

18 November 2021   00:21 Diperbarui: 18 November 2021   00:22 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengalaman kerja dari tahun 2004-2013, di perusahaan sanitary napkin sangat memberi arti betapa waktu sangat berharga. Betapa tidak, saat ingin bersantai bersama keluarga di hari Minggu, tetiba masuk notifikasi bos: "Mesin bermasalah dari shift malam, sampai sekarang (berarti sudah beberapa jam) belum juga dapat diatasi. Segera datang ke lokasi".  Mau kujawab apa coba? Kalau saya jawab "ya", pertanda ambyar acara keluargaku!

Kalau notifikasi bos di luar jam kerja itu di jawab "no", siap-siap besok Senin, kena semprot. Nah, pusing kan? kalau sudah seperti ini, mau jujur salah, mau bohong apalagi! Tambah salah....

karena semakin lama bekerja di satu tempat, lambat laun tahu juga "trik  and tips" menghadapi bos yang gila kerja (workaholic). Ini hanya sharing, kumpulan cara nakal teman-teman, ada juga trik dari saya sendiri. Tidak direkomendasikan untuk ditiru! Jadi kalau coba-coba mempraktekkan, risiko tanggung sendiri.

Pastinya, sebagai karyawan baru mana berani akan berbohong kepada atasan, termasuk apabila bos ini mendadak "kangen ingin bertemu" padahal bukan waktunya lagi. Jadi ya, otomatis membalas "siap bos!" Berbeda dengan karyawan kawakan, pastinya punya beragam alasan yang bisa dijadikan harga tawar pada kerja lembur itu.

Pertama, alasan yang selaris kacang goreng yaitu: sakit. Betapa tidak, dengan ampuhnya, kata ini bisa menyihir bos agar percaya dengan alasan tersebut, dan terdiam. Tentu, dengan bohong dikit-dikit, surat sakit dari dokter gampang dicari!

Kedua, sibuk dengan acara keluarga. Biasanya, si bos antara percaya dan tidak percaya dengan alasan ini. Maka karyawan "teladan" akan memberikan foto acara yang dimaksud kepada si bos, agar percaya. Tapi kalau trik ini keseringan dijadikan alasan saat tetiba bos beri "undangan mendadak", lambat laun si bos memberi cap jelek kepada kita!

Ketiga, sedang berada di luar kota. Alasan ini tidak terlalu laris, sedikit riskan. Tidak semua karyawan bisa memakai tips ini. Kalaupun terpaksa, ya harus hati-hati jangan sampai si bos besoknya mengirim pesan: "kamu ketahuan bohong!", tamat riwayatmu.

Keempat,--ini kata teman yang kawakan-- "ada acara khusus yang tidak bisa ditinggalkan". Kalau si bos tetap mendesak, dia tetap saja gigih pada alasannya, paling si bos mencari petugas lain yang bisa. Memang tidak takut dipecat atau dikeluarkan? Kan sudah senior, jadi malah si bos yang takut bawahannya ini kalau sampai keluar dari perusahaan.

Asyik ya kalau sudah jadi karyawan senior? Ya, tetap menjaga profesionalitas kerja, bijaksana mempergunakan alasan menolak notifikasi si bos di luar jam kerja, karena kita semua manusia sama, sama-sama ingin dihargai, dihormati dan diakui.

----&&&----

Pagak-Malang, 17-11-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun