Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Menanam di Dunia, Memanen di Surga"

16 November 2021   05:00 Diperbarui: 16 November 2021   05:02 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Yusuf Rafif  (14),dibimbing menanam cabai. (koleksi pribadi)

Bersyukur pagi ini semua penasaran mengikuti apa yang dilakukan gurunya. Pelajaran dengan durasi tiga jam, tidak terasa sudah terlewat. Kalau bukan karena panas teriknya mentari di lenganku, mungkin belum kusudahi pelajaran asyik ini.

Kuintip jam tanganku, pukul 09:45. Sudah terlewat, waktu istirahat yang biasanya pukul sembilan lewat tiga puluh. Tapi kok tidak ada yang protes? Aku tersenyum, alhamdulillah ya Alloh, sukses hari ini mengajarkan sedikit ilmu untuk anak istimewa ini.

Aku ajak semua guru agar segera menyudahi pelajaran hari ini, membereskan tanaman yang sudah selesaikan anak-anak, membariskannya dan membersihkan alat-alatnya. Setelah semua rapi, semua gembira dapat menyelesaikan tugas bertanam.

Semua guru juga tersenyum, semoga tugas hari ini dicatat sebagai amal ibadah sebagai tiket ke surga, untuk bisa membersamai anak istimewa ini kelak di sana!

 ------&&&-------

Pagak-Malang, 23-09-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun