Mohon tunggu...
Yoyo Setiawan
Yoyo Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Melengkapi hidup dengan membaca dan menulis; membaca untuk menghayati betapa ruginya hidup tanpa ilmu, menulis untuk meninggalkan jejak bahwa kehidupan ini begitu berwarna.

Tenaga pendidik dunia difabel yang sunyi di pedalaman kabupaten Malang. Tempat bersahaja masih di tengah kemewahan wilayah lain. Tengok penulis kala sibuk dengan anak istimewa, selanjutnya kamu bisa menikmati pantai Ngliyep nan memesona! Temani penulis di IG: @yoyo_setiawan_79

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kursi Roda yang Berkarat

12 November 2021   23:49 Diperbarui: 12 November 2021   23:52 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini tak boleh dibiarkan berlama-lama, suami mana yang tega melihat istri dalam kondisi tertekan, dirundung rasa bersalah tiada berkesudahan.

Atas saran Ibu, Budi harus banyak meluangkan waktu bersama Asih, untuk mengisi kekosongan di ruang hati Asih karena ditinggal orang yang disayangi. Bisa diajak berjalan-jalan, berkunjung ke panti asuhan, rekreasi ke pantai dan sebagainya.

Intinya, pengalihan perhatian sebanyak mungkin, sibukkan hatinya untuk menemukan sosok baru yang bisa disayangi. Awalnya, Budi bingung. Bagaimana aku bisa mengatur semua sedemikian rupa, dan butuh berapa lama? Aduhai, jalan hidupku begitu berliku, Tuhan!

Budi begitu pasrah, kalau aku bisa kuat menghadapi ujian berat, maka kuatkan istriku, ya Allah. Di sepertiga malam terakhir, Budi bermunajat, berdoa dan berserah diri. Allah Maha Mendengar, Allah Maha Pengasih.

Ijin kerja kepada atasannya agar ia diberikan kelonggaran kerja agar bisa membersamai istri melakukan berbagai terapi, akhirnya diterima. Atasan tergerak hatinya, diberi Allah rasa empati kepada Budi sekeluarga.()

------------------&&&&-----------------

Pagak-Malang, 25-09-2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun