Mohon tunggu...
Yoyon Sriyono
Yoyon Sriyono Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Sosial dan kebijakan publik

Anak bangsa yang bangga menjadi bagian dari Indonesia, berusaha untuk berkontribusi nyata pada bangsa dan negara meskipun hanya bisa melalui tulisan saran, masukan maupun kritik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

New Normal, Kapan dan Seperti Apa?

13 Juli 2020   10:40 Diperbarui: 13 Juli 2020   10:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan suatu kondisi stabil (steady state atau tunak atau NORMAL) menuju kondisi stabil yang baru (NEW NORMAL) melalui tahapan yang disebut dengan MASA TRANSISI. 

Masa transisi (atau disebut transien) selalu melalui suatu kondisi yang naik turun (atau disebut osilasi). MASA TRANSISI ini sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai kondisi keseimbangan baru yang menciptakan kondisi stabil baru (NEW NORMAL). 

Jika masa transisi ini mengarah pada suatu konvergensi maka akan menghasilkan suatu kondisi NEW NORMAL, akan tetapi jika transien ini mengarah pada suatu divergensi maka kondisi NEW NORMAL masih jauh dari kenyataan. 

Perubahan dari kondisi NORMAL menjadi NEW NORMAL diakibatkan oleh gangguan atau trigger. Contoh perubahan pada gambar di bawah menggambarkan proses perubahan pada suatu rangkaian listrik. 

Gangguan tersebut bisa bersifat alami misalkan petir atau juga gangguan akibat intervensi dari manusia. Meskipun contoh tersebut menggunakan hukum listrik, akan tetapi hukum listrik tersebut sebenarnya adalah hukum alam yang berlaku juga pada bidang lain.

dokpri
dokpri
Wabah corona memaksa tatanan dunia untuk berubah menuju kondisi yang baru, kenapa? karena diperkirakan virus corona tidak akan bisa hilang dalam waktu beberapa tahun ke depan. Kapan tatanan dunia yang baru terbentuk? tentunya perubahan menuju tatanan baru ini memerlukan masa transisi yang tidak singkat.

dokpri
dokpri
Masa transisi ditandai dengan kondisi yang masih berubah-ubah, naik turun, penuh teka teki. Dalam hal ini ditandai salah satu nya dengan apakah virus corona sudah bisa dikendalikan? atau istilah nya Presiden "berdamai", WHO menyebutnya "hidup berdampingan".Selama masih berstatus darurat bencana non alam atau darurat kesehatan, belum tepat jika terminologi NEW NORMAL digunakan.

Lalu bagaimanakah kondisi sekarang ?? Saat ini Indonesia masih berstatus darurat kesehatan yang juga darurat bencana non alam. Hal ini menandakan bahwa kita belum sampai pada kondisi NEW NORMAL tersebut. 

Kita masih berkutat dan berjuang untuk mencapai konvergensi pada MASA TRANSISI ini. Ketika penularan virus sudah bisa dikendalikan, system kesehatan sudah mampu mengcover serta korban jiwa sudah bisa diminimalkan dan pada saat itu status darurat sudah dicabut, maka itulah NEW NORMAL. 

Diperkirakan kondisi NEW NORMAL tersebut adalah kondisi social-ekonomi yang mulai berjalan dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat.

Saat ini beberapa daerah mulai menerapkan kebijakan yang disebut "NEW NORMAL" atau "ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB)". Hal ini ditandai dengan pencabutan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju pelonggaran aktifitas masyarakat. 

Menurut Penulis, kondisi pelonggaran tersebut belum cocok untuk disebut sebagai NEW NORMAL, atau bisa dikatakan Daerah terlalu tergesa-gesa menerapkan NEW NORMAL di saat potensi penularan masih belum bisa diprediksi. 

Terminologi yang lebih cocok sesuai dengan uraian di atas adalah PSBB TRANSISI yang digunakan oleh DKI Jakarta. MASA TRANSISI ini harus dilakukan secara hati-hati dengan pelonggaran aktivitas social ekonomi secara bertahap sampai dengan persyaratan untuk menetapkan NEW NORMAL terpenuhi.

Kapankah kondisi NEW NORMAL tersebut berakhir? Diperkirakan kondisi NEW NORMAL tersebut harus tetap dijalani sampai ditemukannya obat atau vaksin atau terciptanya heird immunity. 

Jika persyaratan tersebut terpenuhi, yang diperkirakan akan memerlukan waktu 2-3 tahun, maka tatanan dunia akan kembali berubah menuju FINAL NORMAL. FINAL NORMAL diperkirakan akan mengalami perbedaan dibandingkan NORMAL sebelum ada wabah. Hal ini dimungkinkan karena sudah tercipta tatanan kehidupan baru yang dianggap lebih efektif, lebih baik dan sudah menjadi gaya hidup baru.

Penulis
Yoyon Sriyono (Pemerhati sosial dan kebijakan pemerintah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun